Malang (Antaranesw Jatim) - The Indonesia Taiwan Education Center in Surabaya (TECSID) menggandeng Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menawarkan beasiswa program sarjana (S1), magister (S2) dan doktoral (S3) di enam universitas ternama yang ada di Taiwan.
Beasiswa program S1-S3 di Taiwan tersebut ditawarkan melalui acara bertajuk Beasiswa Taiwan dengan tema "2018 Taiwan Educational Showcase" yang digelar di Aula BAU UMM, Selasa.
Enam Universitas yang akan menjadi jujugan mahasiswa yang memperoleh beasiswa itu adalah Asia University, China Medical University, Fujen Catholic University, National Formosa University, National Sun Yat-sen University, dan Vanung University.
Ke enam universitas tersebut memberikan tawaran beasiswa studi di Taiwan dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris untuk S1-S3 dan program internasional lainnya. Selain pameran beasiswa, juga ada penjelasan terkait visa di Taiwan oleh Taipe Economy and Trade Office (TETO) Surabaya.
Asisten Rektor Bidang Kerja Sama UMM Soeparto mengatakan digelarnya acara ini menjadi salah satu bentuk dukungan UMM untuk meningkatkan minat mahasiswa, baik internal UMM maupun eksternal untuk menempuh studi lanjutan dengan iklim internasional, khususnya di Taiwan.
"Semoga ini menjadi pemantik semangat mahasiswa untuk merasakan iklim internasional dan belajar di luar negeri serta untuk memperkuat kerja sama UMM dengan The Indonesia Taiwan Education Center in Surabaya," kata Soeparto di sela pameran beasiswa Taiwan di Aula BAU UMM di Malang, Jawa Timur.
Salah seorang mahasiswa yang mengunjungi pameran beasiswa Taiwan tersebut, Lissari Albar, mengaku tertarik ke Taiwan karena Taiwan sudah menjadi negara maju, pendidikannya bagus, dan teknologinya juga sudah maju.
"Itu yang membuat saya tertarik untuk memperoleh beasiswa di Taiwan," kata Lissari yang juga mahasiswa Magister Kebijakan Pengembangan Pendidikan (MKPP) di sebuah universitas swasta tersebut.
Berbeda dengan Lissari, mahasiswa jurusan Ilmu Teknologi Pangan (ITP) UMM, Pambudiono mengaku memang tertarik dan berkeinginan melanjutkan kuliah ke Taiwan. Besarnya peluang untuk menempuh studi di Taiwan daripada universitas di Eropa membuat ia tertarik untuk belajar di negara yang menggunakan bahasa Mandarin ini.
"Berdasarkan informasi yang saya dapatkan, kuliah di Eropa itu persyaratannya sulit sekali sedangkan di Taiwan tidak," ujarnya.
Sementara itu, bagi Almaulidiah (mahasiswa jurusan Hubungan Internasional UMM) yang pernah singgah ke Taiwan mengatakan Taiwan adalah negara yang pendidikannya cukup bagus. Dan, ia pun ingin kembali dan melanjutkan S2 dengan mengambil Chinese Language di negeri itu.
Bagi Almaulidiah, tidak ada masalah yang tidak bisa dihadapi, termasuk kendala budaya maupun bahasa yang berbeda. "Shock culture pasti ada, tapi kalau kita sudah menyiapkan mental untuk langsung ke lapangan, dan langsung berkecimpung di sana, insyaallah bisa," kata mahasiswi asli Malang tersebut.(*)