Surabaya (Antaranews Jatim) - Kepala Perwakilan United Nations Children`s Fund (Unicef) Indonesia, Gunilla Olsson menuturkan kota yang aman dan lestari juga pilar penting bagi Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
"Ini sebuah seruan universal oleh pimpinan negara-negara di dunia pada 2015 untuk mengakhiri kemiskinan, melindungi planet dan memastikan semua orang menikmati perdamaian dan kemakmuran," kata Gunilla Olsson di acara pertemuan yang bertajuk Growing Up Urban Summit yang digelar Unicef di Kota Surabaya, Senin.
Selain itu, lanjut dia, Unicef berharap melalui pertemuan ini akan membantu antara satu dengan yang lain dan berbagi informasi saling sharing pengalaman dalam implementasi kota layak anak.
Menurut dia, tujuan 11 dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB adalah menjadikan kota inklusif, aman, berdaya lenting (resilient) dan lestari.
Untuk itu, lanjut dia, hasil dari pertemuan yang dihadiri wali kota, gubernur dan pakar tata kota dari 10 kota di Asia Timur menuntut semua pemangku kepentingan untuk menjawab risiko-risiko perkotaan seperti polusi, kecelakaan lalu lintas, narkotika dan ketidak-terjangkauan dari layanan-layanan dasar kesehatan, pendidikan dan perlindungan sosial anak.
"Pertemuan ini menunjukkan dedikasi Ibu Risma (Wali Kota Surabaya) untuk mewujudkan hak anak dan remaja di Surabaya, Indonesia dan seluruh dunia," kata Gunilla Olsson.
Pertemuan yang bertajuk Growing Up Urban Summit kali ini mendiskusikan cara menjadikan kota lebih aman dan lebih lestari bagi anak-anak.
Hal ini dikarenakan pada 2030, sekitar 30 persen anak di Asia Timur atau 800 juta anak akan tinggal di perkotaan. Kehidupan dan masa depan mereka bergantung pada bagaimana lingkungan urban dapat mendukung perkembangan dan pertumbuhan anak-anak ini.
Direktur Regional Unicef se-Asia Pasifik Karin Hulshof mengatakan pertemuan ini meliputi diskusi dampak dari urbanisasi terhadap dua periode pertumbuhan anak, yang utama yaitu di masa awal dan remaja, serta cara-cara inovatif untuk memastikan kota ramah anak untuk semua, terutama mereka yang hidup dalam kemiskinan.
"Melalui pertemuan ini, para wali kota juga akan merancang visi untuk perencanaan kota yang memastikan perkotaan tumbuh dengan inklusif, serta bagaimana menyediakan peluang serta manfaat bagi setiap anak yang tinggal disana," katanya.