Jember (Antaranews Jatim) - Asisten Direktur Departemen Elektronik dan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) Bank Indonesia Irwan Daud mengatakan program GPN bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kasus "skimming" karena GPN mengutamakan keamanan dalam bertransaksi.
"Dengan GPN, kami ingin semua transaksi dari awal sampai akhir tercover keamanan secara mumpuni karena memang prioritas keamanan menjadi perhatian dari program GPN tersebut," katanya usai menggelar kegiatan Sosialiasi Gerbang Pembayaran Nasional di aula Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin.
Menurutnya GPN akan mewujudkan sistem pembayaran nasional yang lancar, aman, efisien, dan andal dalam membangun ketahanan, pengembangan, serta meningkatkan daya saing sehingga masyarakat akan mendapatkan manfaat dapat bertransaksi di mana saja.
Ia berharap seluruh transaksi perbankan dari awal hingga akhir dapat terjamin keamanannya dengan program GPN sehingga masyarakat merasa aman saat melakukan transaksi di mana saja, sehingga kasus "skimming" tidak lagi menghantui nasabah.
"Kebijakan Bank Indonesia terkait skimming yakni membuat surat edaran yang mengharuskan pada akhir 2021 seluruh bank di Indonesia sudah menggunakan kartu debit chip sehingga peran bank cukup besar untuk melaksanakan kebijakan itu," katanya.
Sebelumnya Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia (BI) Jember Achmad Bunyamin mengatakan pihaknya mengantisipasi kasus pembobolan anjungan tunai mandiri dengan modus pencurian data atau "skimming" dari rekening bank di wilayah eks Keresidenan Besuki dan Lumajang yang merupakan wilayah kerja Bank Indonesia Jember.
"Sejauh ini tidak ada laporan dari nasabah perbankan di wilayah Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, dan Lumajang terkait dengan kasus pembobolan ATM seperti yang marak terjadi di sejumlah daerah itu," tuturnya.
Ia meminta pihak perbankan untuk melakukan pemeriksaan ATM secara berkala, terutama untuk ATM yang lokasinya jauh dari keramaian dan berada di pelosok yang rawan menjadi sasaran alat "skimming".
"Perbankan juga perlu melakukan langkah-langkah strategis lainnya dalam rangka mitigasi risiko hilangnya dana nasabah agar masyarakat yang menyimpan sejumlah uangnya di perbankan merasa aman," katanya.(*)