Jakarta, (Antaranews Jatim) - Menteri Desa pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengundang pengusaha swasta untuk bekerja sama mengembangkan desa-desa agar menjadi pusat ekonomi baru yang mampu menyejahterakan masyarakatnya.
Menteri Eko dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, mengatakan saat ini pihaknya mengembangkan program Produk Ungulan Kawasan Desa (Prukades) yang memungkinkan desa-desa mengembangkan komoditas lokal terbaik mereka.
"Kami berharap lebih banyak sektor swasta bisa ikut mengembangkan potensi desa-desa di Indonesia," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini sudah mulai banyak produk unggulan desa yang berkualitas dan memiliki kontinyuitas yang baik. Oleh karena itu, ia juga mengundang investor untuk berani berinvestasi di pedesaan.
"Investasi bisa dilakukan pada kerja sama 'on farm' (budi daya), 'off farm' (pengolahan komoditas), dan 'market' (pemasaran) sehingga pertumbuhan ekonomi desa akan semakin cepat dan merata," ucap Eko.
Menteri Eko menekankan beragam keuntungan program Prukades di antaranya berpotensi meningkatkan daya saing desa-desa di Tanah Air.
Program itu berpotensi menjadikan petani lebih terampil dan ahli karena, lanjut Eko, bila desa sudah fokus pada satu produk unggulan, maka akan muncul petani-petani yang fokus membudidayakan komoditas tertentu.
"Ketika mereka fokus dan didukung dengan peningkatan kapasitas, belajar bersama antar petani maka petani akan semakin terampil dan ahli,” ungkapnya.
Keuntungan yang tak kalah pentingnya dari Prukades, jelas Eko, adalah penyerapan lapangan tenaga kerja baru dan peluang usaha baru.
Menteri Eko mencontohkan, penandatangan "MoU" atau nota kesepahaman Prukades antara Kemendes dengan 102 kabupaten dan 68 dunia usaha pada awal Maret 2018 akan menciptakan investasi sekitar Rp47 triliun. Dan dari investasi tersebut akan menyerap tenaga kerja sekitar 10 juta jiwa.
Mendes pun menyebutkan sejumlah bukti nyata keberhasilan Prukades, di antaranya di Pandeglang, Banten. Adanya bantuan hingga Rp60 miliar meliputi bantuan bibit, traktor hingga paska panen untuk Prukades di Pandeglang telah menurunkan jumlah desa tertinggal dari 174 desa tertinggal menjadi 54 desa saja.
Dia menambahkan, manfaat Prukades ialah untuk menyatukan skala ekonomi di wilayah yang perekonomiannya rendah. Misalnya, di kawasan Melolo, Waingapu, Sumba Timur yang daerahnya sangat ekstrem itu akan dibangun perkebunan gula.
Diperkirakan pada 2019 nanti, katanya, akan bisa diproduksi 200.000 ton gula. "Manfaat dari kerja sama ini ialah memberikan 'income' kepada desa. Adanya investasi yang masuk juga akan membuka lapangan kerja," jelasnya.
Lebih lanjut Menteri Eko menerangkan, tujuan utama dari kerja sama ini lebih kepada peningkatan ekonomi desa. Dampak keberlanjutannya ialah dengan ekonomi yang kuat maka menciptakan ketahanan pangan, meningkatkan pariwisata dan pembentukan Badan Usaha Milik Desa.
Pemerintah tentunya akan memberikan insentif bagi dunia usaha yang tertarik bekerja sama. Sementara bagi pemerintah Kabupaten yang serius mengikuti program Prukades akan diberikan insentif berupa bibit, pupuk, jembatan, traktor, dan kebutuhan lain kepada masyarakat desa setempat.
"Dengan model Prukades ini pemerintah nantinya akan memberi intensif berupa bibit, pupuk, traktor, infrastruktur agar mereka mau fokus satu komoditas tertentu agar memiliki skala ekonomi yang besar. Sehingga, dengan skala ekonomi yang besar itu, desa sudah tidak kesulitan lagi dengan sarana pascapanennya dan program inilah yang nantinya bisa meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan pertumbuhan ekonomi di desa," paparnya.(*)