Kediri (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menyebut potensi peternakan ikan koi di wilayah ini cukup bagus, yakni per tahun rata-rata bisa mengirimkan hingga 85 juta ekor dengan nilai ekonominya hingga Rp235 miliar.
"Potensi ekonominya cukup bagus, bahkan setiap tahun menunjukkan peningkatan hingga 1 persen," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kediri Nurhafid dalam acara Festival Ikan Kediri 2018 di "Convention Hall" Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri, Minggu.
Dalam kegiatan tersebut yang dilombakan adalah ikan koi serta ikan cupang. Pemkab juga sengaja menyelenggarakan acara ini, dengan harapan semakin menggugah minat masyarakat untuk beternak ikan, serta semakin meningkatkan kesejahteraan para peternak ikan.
"Jadi, dengan ini orang semakin tertarik. Kami menyelenggarakan kegiatan ini setiap tahun. Ini memeriahkan hari jadi Kabupaten Kediri sekaligus menunjukkan, promosikan potensi ikan hias di kabupaten supaya dikenal masyarakat luas, sehingga bisa meningkatkan nilai ekonomi untuk warga," ujarnya.
Ia mengungkapkan, sentra ikan koi di Kabupaten Kediri beragam, misalnya di Kecamatan Plosoklaten, Wates, Kandat, Ringinrejo, hingga Badas. Para peternak semakin bersemangat beternak ikan koi, yang ditunjukkan dengan nilai yang terdata semakin bertambah setiap tahunnya.
Selain ikan koi, ia mengatakan potensi ikan cupang di kabupaten juga cukup bagus. Per tahun potensinya bisa hingga 96 juta ekor dengan nilai ekonomis hingga Rp81 miliar. Lokasi peternakan ikan cupang juga menyebar, misalnya di Kecamatan Ngadiluwih, Ngasem, Kandat, Badas, hingga Pare.
Sementara itu, Ketua I Asosiasi Pecinta Koi Indonesia Bidang Pembinaan Organisasi Lukas Sidharta mengatakan dalam festival ini, panitia menetapkan kriteria yang cukup ketat. Untuk ikan koi, akan dilihat ikan yang paling menarik, baik dari segi badan ataupun mempunyai ukuran yang pas.
"Kriteria penilaian ikan koi dari keindahan keseluruhan. Di awal, akan dilihat yang paling menarik itu yang akan dinilai juri, setelah itu dari badan, yang ukuran pas. Untuk kriteria warna, merahnya harus cerah, hitamnya bagus, putihnya bersih dan mengkilat," katanya.
Ia mengatakan, panitia menilai seluruh ikan yang ikut dilombakan. Setelahnya, akan terpilih pemenang. Bagi yang menang, pemilik akan mendapatkan keuntungan. Selain mendapatkan hadiah langsung dari panitia, ikan itu bisa dijadikan sebagai indukan yang mempunyai nilai jual cukup tinggi.
"Itu tentu harga naik, tapi tidak setiap orang ingin jual. Ikan itu bisa menjadi indukan pejantan. Dengan indukan yang baik biasanya akan menghasilkan anakan yang baik. Ini dalam jangka panjang berguna bagi perkembangan koi," kata dia.
Kegiatan itu melibatkan sekitar delapan juri. Mereka menilai seluruh ikan yang ikut lomba dengan berbagai macam kategori. Dalam acara itu, diikuti sekitar 270 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, misalnya dari Palembang, Bandung, Jakarta, hingga lokal Jatim. Untuk jumlah ikan yang ikut lomba, ikan koi sekitar 700 ekor dan ikan cupang sekitar 320 ekor. (*)
Video Oleh Asmaul Chusna