Surabaya (Antaranews Jatim) - Polda Jawa Timur menyatakan akan lebih fokus pembinaan lalu lintas pada masyarakat saat pelaksanaan "Operasi Keselamatan Semeru 2018" yang berlangsung serentak selama 21 hari mulai tanggal 5-26 Maret mendatang.
Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin usai memimpin apel gelar pasukan di Mapolda Jatim di Surabaya, Kamis mengatakan dalam operasi itu pihaknya melibatkan sekitar 3.490 personel dan lebih mengedepankan upaya pembinaan bukan penegakan hukum.
"Edukasi tata tertib lalu lintas inilah yang paling penting pada operasi kali ini," kata Kapolda.
Machfud mencontohkan dalam operasi itu penggunaan helm berstandar nasional Indonesia (SNI) dan imbauan agar janggan melanggar peraturan lalu lintas.
"Penggunaan CCTV di setiap TL bisa dikoneksikan dengan anggota di lapangan. Semisal, ada yang tidak pakai helm dan menerobos lampu merah, anggota bisa tahu. Tapi kalau membahayakan keselamatan orang lain pasti kita tindak," ujarnya.
Dia mengaku prihatin melihat banyaknya korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas pada tahun 2016-2017. Berdasarkan data yang ada, tahun 2016 sekitar 5.700 korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Angka ini turun menjadi sekitar 5.300 korban yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
"Tapi harapan saya semoga sampai Februari 2018 ini ada penurunan yang cukup signifikan untuk kasus kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan korbannya meninggal dunia," katanya.
Ditanya mengenai tren pelanggaran lalu lintas tahun 2018, alumnus Akpol 1986 ini menambahkan, pelanggaran masih sama dengan tahun sebelumnya. Potensi yang bisa membuat fatalitasnya tinggi, yakni anak-anak kecil yang masih belum cukup umur tapi sudah pakai sepeda motor.
Hal itu terhadi bukan hanya di kota-kota besar saja tapi juga di daerah-daerah yang tidak memakai helm menjadi hal biasa. "Justru hal itulah yang harus dihindari. Edukasi lalu lintas juga dilakukan di sekolah-sekolah, dengan imbauan anak kecil lebih baik diantar orang tua. Dan tidak diperbolehkan membawa sepeda motor sendiri," katanya.
Selain itu, bersamaan dengan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, Machfud berharap berharap tidak ada korban kecelakaan lalu lintas berasal dari simpatisan kampanye yang menggunakan kendaraan bermotor maupun mobil.
"Kita harapkan keselamatan pengguna jalan, sehingga tidak ada korban kecelakaan lalu lintas. Operasi ini mengedapankan pembinaan lalu lintas, bukan penegakan," kata Machfud. (*)
Gelar "Operasi Keselamatan Semeru 2018", Polisi Fokus Pembinaan
Kamis, 1 Maret 2018 15:00 WIB
Edukasi lalu lintas juga dilakukan di sekolah-sekolah, dengan imbauan anak kecil lebih baik diantar orang tua. tidak diperbolehkan membawa sepeda motor sendiri.