Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, meluncurkan program inovasi berupa tabungan untuk pelajar kurang mampu dengan nama Tabungan Garda Ampuh (Gerakan Angkat Anak Muda Putus Sekolah) yang dilaksanakan daerah itu sejak empat tahun terakhir ini.
"Kami antisipasi kebutuhan-kebutuhan pelajar di luar biaya pendidikan yang sudah gratis. Misalnya beli sepatu dan tas. Makanya diberi tabungan per anak Rp1 juta, awal tahun ini untuk 2.800 anak," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat menyerahkan buku tabungan itu untuk sejumlah pelajar di Kecamatan Wongsorejo, Senin.
Anas menambahkan, pemberian tabungan ini merupakan tahap awal. Nantinya akan dievaluasi teknisnya. Setelah evaluasi, bisa saja ditambahkan pertengahan tahun, misalnya bisa tambah ribuan lagi jumlah penerimanya.
Tabungan yang merujuk pada program Gerakan Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh) itu diberikan untuk siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan sekolah luar biasa (SLB).
Untuk menjamin transparansi, mekanisme dijalankan secara online. Pelajar mendaftar ke situs Dinas Pendidikan dengan menggunakan internet sekolah atau desa hingga 31 Maret.
Pengambilan uang dilakukan melalui konsultasi guru untuk memastikan uang digunakan membeli barang yang menunjang pendidikan. "Jadi tidak bisa uang itu untuk membeli pulsa misalnya, sekaligus ini makin merekatkan relasi antara guru dengan siswa," katanya.
Adi Susanto, siswa SMPN 4 Wongsorejo, mengaku bergembira mendapat tabungan tersebut. Pekerjaan orang tua Adi sebagai petani. Setelah lulus SD, dia sempat tak melanjutkan sekolah, namun kemudian terjaring program pengawalan anak rentan putus sekolah dari Pemkab Banyuwangi.
"Uang tabungan ini bisa sangat membantu membeli kebutuhan sekolah," ujarnya.
Hamida, pelajar SDN 2 Alasrejo, mengatakan, tabungan itu bakal digunakannya untuk membeli sepeda agar bisa nyaman saat berangkat ke sekolah. "Buat beli sepeda, karena selama ini kan sekolah sudah enggak bayar. Apalagi saya juga dapat dana program Siswa Asuh Sebaya (SAS) untuk membeli tas dan sepatu," ujarnya.
Selain uang tabungan, Banyuwangi menyiapkan program pemberian uang saku dan biaya transportasi. Sasaran program ini khusus untuk siswa yang ada di empat kecamatan dengan kemiskinan lebih tinggi dibanding kecamatan lainnya.
"Ini program pengaman pelajar kurang mampu berkelanjutan. Ada pelajar terkendala transportasi, diberi biaya transportasi. Uang sakunya bisa untuk beli jajan di kantin saat istirahat, sehingga dia belajar dengan perut terisi," ujar Anas.
Untuk bantuan transportasi ditetapkan Rp5.000 per hari. Uang saku per harinya untuk SD Rp5.000, SMP Rp10.000, SMA Rp15.000.
"Ini sedang disiapkan teknisnya, cari cara yang pas, kan susah secara teknis kalau pemberiannya tiap hari. Mungkin bisa diberikan seminggu sekali atau gimana masih dievaluasi," kata Anas.(*)
Banyuwangi Luncurkan Tabungan Pelajar tidak Mampu
Senin, 29 Januari 2018 16:02 WIB
Ini program pengaman pelajar kurang mampu berkelanjutan. Ada pelajar terkendala transportasi, diberi biaya transportasi. Uang sakunya bisa untuk beli jajan di kantin saat istirahat, sehingga dia belajar dengan perut terisi