Ngawi, (Antara) - Kejuaraan balap sepeda internasional Tour de Indonesia (TdI) 2018 dari Candi Prambanan Yogyakarta menuju Bali, 25-28 Januari juga dijadikan media untuk menggencarkan sosialisasi Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games dan Paragames 2018.
"Tanggal 18 Agustus kita akan punya hajatan besar yaitu Asian Games 2018. Satu bulan berikutnya ada Asian Paragames 2018. Sebagai tuan rumah kita harus turut serta dalam mensukseskan dua kejuaraan olahraga terbesar di Asia itu," kata Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari usai perlombaan etape pertama, Kamis.
Demi mensukseskan dua kejuaraan tersebut, pihak penyelenggara kejuaraan kalender UCI dengan level 2.1 ini juga memajang logo pada semua perangkat pelaksanaan TdI 2018 termasuk di "jersey" tanda pebalap sebagai pimpinan klasemen, klasemen poin, klasemen tanjakan hingga pebalap Indonesia tercepat.
Sementara itu, balapan TdI 2018 etape pertama dijuarai oleh pebalap asal Swiss, Dylan Page. Pebalap yang memperkuat Team Sapura Cycling Malaysia ini mampu masuk finis tercepat dengan catatan waktu 02:42:04 untuk menempuh jarak 127,4 km.
Pebalap dengan nomor start 84 itu mampu menang adu sprint dengan dua pebalap Indonesia yaitu Projo Waseso dari Timnas Indonesia dan Abdul Gani dari KFC Cycling Team yang akhirnya harus puas di posisi kedua dan ketiga. Dengan hasil ini, Dylan mengaku cukup puas.
"Jalurnya sangat bagus dan menarik. Wajar jika balapan cukup ketat sejak awal. Hasil ini tidak lepas dari dukungan penuh dari tim," kata Dylan Page usai perlombaan.
Setelah menyelesaikan etape pertama, pebalap yang finis bakal menjalani etape kedua dari Madiun menuju Mojokerto dengan jarak 117,5 km. Balapan etape dua ini akan melalui lintasan yang tidak jauh beda dengan etape pertama. Dengan demikian pebalap dengan spesialisasi sprint bakal kembali berjaya.(*)