Malang (Antaranews Jatim) - Program modernisasi Pasar Blimbing yang digagas delapan tahun silam hingga saat ini belum juga terealisasi karena masih terhambat pembahasan finalisasi tata letak pedagang (block plan), padahal tempat relokasi pedagang sudah selesai dibangun.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Malang Wahyu Setianto, Senin mengemukakan selain tata letak pedagang di bangunan pasar yang baru nanti, relokasi dan adendum perjanjian kerja sama (PKS) juga masih menjadi persoalan yang belum tuntas.
"Karena persoalan mendasar yang belum tuntas ini pemkot belum bisa memastikan kapan bakal dilakukan pembangunan. Bahkan, proses relokasi pedagang ke tempat penampungan pun juga belum bisa dilakukan," kata Wahyu di Malang, Jawa Timur.
Padahal, katanya, relokasi pedagang jadi langkah pertama pembangunan total yang bakal dikerjakan. Karena ada tiga hal yang belum terurai penyelesaiannya itu (block plan, relokasi, adendum PKS), pembangunan Pasar Blimbing masih belum bisa dilakukan meski prosesnya sudah berlangsung delapan tahun.
Ia mengatakan masalah block plan masih terganjal oleh sebagian pedagang yang belum setuju dengan rancangan tata letak yang ditawarkan pemerintah. Jika selama ini semua pedagang berada di lantai satu, nantinya pedagang bakal dibagi dan menempati dua lokasi.
Sebab, lanjutnya, kalau mengacu pada peraturan terkait pasar sehat, ada klasifikasi dan pengelompokan pedagang berdasarkan jenis komoditas yang dijual. "Rencananya nanti lantai satu untuk dagangan basah, lantai dua untuk yang kering. Nah, masih ada pedagang yang belum sepakat, mereka ingin di lantai satu tetap ada bagian untuk yang kering," paparnya.
Belum adanya kesepakatan inilah, katanya, nantinya akan dilaporkan ke pimpinan. "Kami berharap dalam waktu dekat ini segera tuntas agar kami bisa melakukan reloaksi pedagang ke tempat penampungan dan pembangunan pasar bisa segera dilaksanakan. Yang penting ada persetujuan block plan dari pedagang, kami langsung lakukan relokasi," tuturnya.
Hanya saja, kondisi pasar relokasi yang berada di eks Stadion Blimbing masih belum sepenuhnya siap karena masih ada atap yang bocor dan banjir jika musim hujan. "Kami terus melakukan perbaikan sambil jalan karena pasar relokasi sudah cukup lama selesai, namun tidak ditempati," ucapnya.
Pembangunan Pasar Blimbing Kota Malang sudah delapan tahun digagas, namun sampai saat ini kunjung dilakukan, padahal kondisi bangunan pasar sudah tiak representatif. Sebagian bagungan pasar juga sudah dibongkar, sehingga pengaturan pedagang menjadi semrawut, belum lagi jika hujan, kondisi pasar becek dan kotor.
Modernisasi Pasar Blimbing tersebut rencananya dikerjakan pihak ketiga (investor) dengan investasi lebih dari Rp250 miliar. Rencana awal, pasar bakal dibangun tujuh lantai, dimana lantai satu dan dua untuk pedagang dan lantai tiga hingga tujuh untuk berbagai tujuan komersial, seperti pusat kebugaran, pujasera dan kondotel.(*)