Madiun (Antaranews Jatim) - Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre IV Madiun Heriswan menyatakan pelaksanaan operasi pasar (OP) beras guna menekan tingginya harga komoditas tersebut di pasaran saat ini akan dilaksanakan hingga bulan Maret 2018.
"Kami diperintah oleh Kementerian Perdagangan untuk melaksanakan OP sampai Maret. Dan kami siap untuk itu," ujar Heriswan kepada wartawan, Senin.
Menurut dia, batas waktu hingga Maret yang ditentukan tersebut, dengan asumsi pada bulan Maret sebagian petani sudah memasuki masa panen. Sehingga diharapkan harga beras akan turun sesuai kondisi pasar.
Meski demikian, jika sebelum bulan Maret harga beras di pasaran telah turun, maka operasi pasar juga secara otomatis dihentikan.
"Jadi kita mengikuti kondisi yang terjadi pasaran dan kemampuan pedagang sebagai mitra operasi pasar," kata dia.
Lebih lanjut Heriswan menyatakan, Bulog Madiun saat ini memiliki stok beras medium sekitar 9.000 ton. Beras tersebut siap didistribusikan ke titik manapun yang membutuhkan, baik di tingkat kelurahan, desa, hingga dusun. Stok tersebut juga cukup untuk empat bulan ke depan.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Gaguk Hariyono mengatakan, OP beras telah dilakukan dengan melibatkan para pedagang grosir di Pasar Besar dan Pasar Sleko Madiun. Kedua pasar tersebut dipilih karena memang menjadi pusat pembelian beras oleh masyarakat.
"Beras OP Bulog akan langsung dijual ke pedagang dengan harga yang sudah ditetapkan, sehingga warga bisa membeli dengan harga di bawah HET dan pasaran," kata Gaguk.
Sesuai dengan SK Mendag terbaru, harga eceran tertinggi (HET) yang dipatok dalam OP tersebut adalah Rp9.450 per kilogram. Tapi dalam OP kali ini beras dijual Rp9.350 per kilogram.
Disinggung berapa lama OP akan digelar, ia mengaku tergantung situasi di pasaran. Jika harga beras masih tinggi maka OP akan dilanjut. Sebaliknya, jika harga beras sudah turun ke kondisi normal, maka OP akan dicabut.
Adapun, pelepasan beras medium Bulog untuk OP ke pasaran sudah dilakukan sejak Selasa tanggal 9 Januari 2018. Diharapkan, dengan OP yang melibatkan para pedagang grosir tersebut, harga komoditas beras di pasaran dapat turun.
Sesuai pantauan, harga beras medium jenis IR 64 di pasaran Kota Madiun saat ini masih berkisar Rp11.500 hingga Rp12.000 per kilogram. Harga tersebut tergolong tinggi dari normalnya yang mencapai Rp8.500 hingga Rp9.000 per kilogram. Kenaikan harga diduga dipicu karena tingginya permintaan di saat petani belum memasuki masa panen. (*)