Bojonegoro (Antara Jatim) - Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah, Sabtu, melakukan pemeriksaan kerusakan parapet Bengawan Solo di Desa Kabalan, Kecamatan Kanor, yang mengalami kerusakan dengan sepanjang 3 meter.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, mengatakan parapet sepanjang 3 meter di desa setempat rusak dengan posisi terbuka menjorok ke Bengawan Solo.
Keberadaan parapet Bengawan Solo di daerah setempat fungsinya menjadi pelindung luapan air Bengawan Solo ketika airnya meninggi.
"Diketahuinya ada kerusakan parapet berdasarkan laporan pihak desa setempat hari ini. Posisi parapet sepanjang 3 meter menjorok ke Bengawan Solo, ya masih mampu menahan luapan Bengawan Solo. Tapi di lokasi yang terbuka air bisa meluber," ucap dia menjelaskan.
Oleh karena itu, menurut dia, Tim Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo di Solo dan BPBD melakukan pemeriksaan kerusakan parapet di desa setempat untuk melakukan penanganan.
"Rencananya penanganan parapet yang rusak akan dikerjakan Minggu (7/1)," ucapnya menambahkan.
Warga Jangan Panik
Bupati Bojonegoro Suyoto meminta warga di daerahnya bersiapa dan tidak panik dalam menghadapi banjir luapan Bengawan Solo.
"Mari kita sambut banjir dengan kesiapan bukan kepanikan. Terutama warga yang dipingir Bengawan Solo agar bersiap-siap dengan segala kemungkinan," kata dia menegaskan.
Berdasarkan pantauan yang dilakukan ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro sudah masuk siaga I, bahkan bisa masuk siaga II kalau terjadi hujan malam ini.
Perhitungannya, lanjut dia, kalau tidak terjadi hujan maka puncak ketinggian air Bengawan Solo di taman Bengawan Solo (TBS) mencapai puncaknya 13,80 meter.
Dengan ketinggian air Bengawan Solo itu, maka sebagian pemukiman warga di Kelurahan Ledokkulon, Kecamatan Kota, akan mulai terkena luapan air Bengawan Solo.
Pemkab, lanjut dia, juga mewaspadai titik kritis tanggul kanan Bengawan Solo di Desa Kanor Kecamatan Kanor, juga titik kritis lainnya seperti parapet di Desa Kabalan, Kecamatan Kanor, yang mengalami kerusakan.
"Tanggul dan parapet di Kecamatan Kanor, mendapatkan perhatian BPBD juga Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah," ucapnya menegaskan.
Dari data Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo di taman Bengawan Solo (TBS) terus merangkak naik hingga mencapai 13, 74 meter pukul 18.00 WIB. (*)