Madiun (Antara Jatim) - Jumlah kunjungan wisatawan ke hutan wisata Nongko Ijo yang berada di Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur meningkat pada libur tahun baru 2018 dan libur panjang sekolah.
"Jumlah kunjungan mulai meningkat sejak liburan sekolah dan Natal. Pada libur tahun baru ini juga meningkat signifikan," ujar pengelola Hutan Wisata Nongko Ijo, Mariyanto di Madiun, Sabtu.
Menurut dia, pada akhir pekan biasa jumlah kunjungan wisatawan ke hutan wisata tersebut hanya sekitar 300 hingga 500 orang. Namun saat liburan jelang tahun baru ini mencapai 1.000 orang lebih per harinya.
Pihak pengelola memprediksi jumlah kunjungan tersebut masih akan terus meningkat saat liburan tahun baru tanggal 31 Desember 2017 dan 1 Januari 2018.
Adapun, para pengunjung yang datang ke hutan wisata tersebut kebanyakan berasal dari sejumlah wilayah di sekitar Kabupaten Madiun. Di antaranya Kota Madiun, Magetan, Ponorogo, dan Ngawi.
Pihak pengelola telah mempersiapkan diri untuk menerima kunjungan wisatawan yang meningkat pada liburan tahun baru. Adapun pembenahan yang dilakukan di antaranya adalah tetap menjaga hutan pinus yang menjadi lokasi objek wisata Nongko Ijo dalam kondisi asri. Hal itu karena pengunjung saat ini suka dengan destinasi wisata yang menonjolkan kealamian.
Seperti diketahui, Hutan Wisata Nongko Ijo merupakan destinasi wisata baru di Kabupaten Madiun. Objek wisata ini baru dibuka sekitar satu tahun terakhir.
Lokasinya terdapat di hutan pinus milik lahan Perhutani yang berada di lereng Gunung Wilis, sekiar satu jam perjalanan dari pusat Kota Madiun.
Nama "Nongko Ijo" sendiri diambil dari cerita warga setempat, di mana dulunya saat ditanamnya pohon pinus di daerah tersebut terdapat pohon nangka hijau yang amat besar, sehingga masyarakat sekitar menyebutnya hutan pinus nongko ijo.
Di lokasi tersebut, pengunjung bisa menikmnati pemandangan hutan pinus yang sejuk dan susur sungai atau tubing di Sungai Catur. Juga terdapat area "spot" foto yang unik dan menarik, di antaranya rumah pohon dan ayunan.
Adapun para pengelola tempat wisata tersebut merupakan warga desa setempat yang dikaryakan untuk sadar akan potensi wisata di desanya. Hal itu sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Madiun yang ingin mengembangkan konsep desa wisata sebagai bagian pengembangan sektor pariwisata secara luas di kabupaten setempat.
Data Dinas Pariwisata Kabupaten Madiun mencatat, banyak wilayah desa di Kabupaten Madiun di lereng Gunung Wilis yang memiliki potensi wisata dan agrowisata yang dapat digarap. Di antaranya yang terdapat di Kecamatan Kare, Dagangan, dan juga Wungu. (*)