Madiun (Antara Jatim) - Pengelola hutan wisata Nongko Ijo yang berada di Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur terus melakukan pembenahan guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke objek wisata setempat.
"Kami terus melakukan pembenahan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke objek wisata Nongko Ijo, terlebih sebentar lagi menghadapi momentum liburan Natal 2017 dan Tahun baru 2018," ujar anggota pengelola Hutan Wisata Nongko Ijo, Mariyanto di Madiun, Selasa.
Menurut dia, pembenahan yang dilakukan di antaranya adalah tetap menjaga hutan pinus yang menjadi lokasi objek wisata Nongko Ijo dalam kondisi asri. Hal itu karena pengunjung saat ini suka dengan destinasi wisata yang menonjolkan kealamian.
Pihaknya juga meminta warga yang mengelola sejumlah warung gubuk di lokasi setempat untuk menjaga kebersihan dengan rutin membersihkan sampah yang ada.
"Setiap pengunjung pasti membawa sampah. Untuk itu pengelola objek wisata dan warung gubuk harus segera membersihkannya agar lokasi tetap hijau dan bersih," kata dia.
Pihaknya juga menyediakan tempat sampah di setiap sudut lokasi dan mengimbau para pengunjung untuk membuang sampah pada tepatnya.
Seperti diketahui, Hutan Wisata Nongko Ijo merupakan destinasi wisata baru di Kabupaten Madiun. Lokasinya terdapat di hutan pinus milik lahan Perhutani yang berada di lereng Gunung Wilis, sekiar satu jam perjalanan dari pusat Kota Madiun.
Nama "Nongko Ijo" sendiri diambil dari cerita warga setempat, di mana dulunya saat ditanamnya pohon pinus di daerah tersebut terdapat pohon nangka hijau yang amat besar, sehingga masyarakat sekitar menyebutnya hutan pinus nongko ijo.
Di lokasi tersebut, pengunjung bisa menikmnati pemandangan hutan pinus yang sejuk dan susur sungai atau tubing di Sungai Catur. Juga terdapat area "spot" foto yang unik dan menarik, di antaranya rumah pohon dan ayunan.
"Untuk hari biasa, jumlah pengunjung berkisar 300 hingga 500 orang. Tapi kalau akhir pekan, bisa tembus hingga 1.000 orang. Diperkirakan nanti akan meningkat saat liburan natal dan tahun baru," katanya.
Adapun para pengelola tempat wisata tersebut merupakan warga desa setempat yang dikaryakan untuk sadar akan potensi wisata di desanya. Hal itu sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Madiun yang ingin mengembangkan konsep desa wisata sebagai bagian pengembangan sektor pariwisata secara luas di kabupaten setempat.
Data Dinas Pariwisata Kabupaten Madiun mencatat, banyak wilayah desa di Kabupaten Madiun di lereng Gunung Wilis yang memiliki potensi wisata dan agrowisata yang dapat digarap. Di antaranya yang terdapat di Kecamatan Kare, Dagangan, dan juga Wungu. (*)