Blitar (Antara Jatim) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk akan menyalurkan kartu tani untuk para petani di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, dengan total penerima hingga 1.000 orang, sebagai tindak lanjut pelaksanaan program pemerintah untuk memonitor jumlah kuota pupuk bersubsidi yang diberikan.
"Untuk Kabupaten Blitar totalnya ada 1.000 petani dan penyaluran kartu tani pada kesempatan ini diwakili 200 orang petani," kata CEO BNI Wilayah Malang Yessy Kurnia Dyah setelah kegiatan penandatangan nota kesepahaman (MoU) layanan perbankan di Pendopo Kabupaten Blitar, Rabu.
Ia mengatakan, data para petani tersebut diberikan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Blitar. Petani yang mendapatkan kartu tani adalah petani yang memiliki lahan maksimal dua hektare. Mereka mendapatkan kartu tani yang bisa diamnfaatkan untuk beragam keperluan.
BNI kartu tani merupakan kartu debit yang disertai manfaat kemudahan transaksi dan informasi yang mendukung kelancaran usaha petani, kemudahan informasi profil, lahan, sampai perkiraan pembayaran panen. Adapun fasilitas kartu debet, mulai transfer, membayar listrik, membeli pulsa, dan transaksi finansial lainnya pada agen serta jaringan bank yang tersebar.
Kartu tani yang diterbitkan BNI tersebut juga memiliki berbagai manfaat tambahan. Selain menampung subsidi pupuk atau benih dari pemerintah, juga bisa untuk pembayaran hasil penjualan produk pertanian. Selain itu, kartu tani tersebut juga dapat digunakan petani tebu menjadi sarana simpan pinjam, serta melakukan transaksi finansial.
Ia juga meminta petani untuk tidak resah dengan berbagai isu negatif dengan adanya kartu tani. Ia menegaskan, dengan kartu tani justru petani akan banyak diuntungkan, sebab mereka bisa mendapatkan beragam fasilitas.
"Subsidi yang diberikan lewat kartu tani itu seperti subsidi biasanya, hanya saja ditaruh di kartu. Saat dia mau tanam, datang ke kios pupuk, kartu tinggal digesek datanya keluar. Memang tidak bisa mengambil pupuk lebih, karena diharapkan dengan kartu itu bisa tepat sasaran," katanya.
Secara total, di BNI Wilayah Malang seluruhnya ada 677 ribu petani yang terdata, namun untuk saat ini total kartu yang sudah diserahkan adalah 200 ribu kartu. BNI juga masih menunggu koordinasi lebih lanjut dengan dinas pertanian di masing-masing daerah, untuk memastikan data yang dikirimkan tersebut valid. Rencananya, petani yang masih belum mendapatkan akan diberikan pada 2018.
Sementara itu, Bupati Blitar Harijanto mengaku bersyukur para petani mendapatkan kartu tani yang bisa dimanfaatkan untuk beragam keperluan pertanian. Namun, ia mengatakan untuk kartu tni sementara belum bisa digunakan penebusan pupuk bersubsidi dalam bentuk eceran. Dikhawatirkan, jika tidak ada regulasi yang jelas, akan jadi masalah di kemudian hari.
"Jadi, tidak ada masalah, hanya secara teknik kartu tani masih perlu ada regulasi yang lengkap karena lintas kementerian. Kalau nanti tidak ada komunikasi, regulasi antarkementerian untuk merumuskan ini, di lapangan jadi maslah. Kami tidak ingin timbul masalah dan dalam waktu dekat kami kirim surat, sehingga bisa merumuskan regulasi kelancaran kartu tani ini," katanya.
Dalam acara tersebut, selain adanya MoU Pemkab Blitar dengan BNI, juga dengan dua bank lainnya, yaitu BPD Jatim dan BRI. Acara tersebut juga dilakukan penyerahan secara simbolis penerima KUR tani, KUR retail kios pupuk, KUR purnatki, dan serah terima rumah desmigratif. (*)