Probolinggo (Antara Jatim) - Nelayan di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur berharap program rumah ikan atau yang dikenal dengan "fish apartement" diperbanyak pada tahun 2018 karena dinilai berhasil meningkatkan jumlah ikan di perairan setempat.
"Sistem penangkapan ikan ramah lingkungan itu diharapkan bisa tetap direalisasikan tahun depan dan semoga jumlahnya ditambah," kata Ketua Forum Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan Kabupaten Probolinggo Sugito di Probolinggo, Senin.
Menurutnya jumlah rumah ikan di Kabupaten Probolinggo hampir 700 unit yang tersebar di tiga kecamatan kawasan pesisir yakni terbanyak di Kecamatan Dringu dengan 395 unit, kemudian di Kecamatan Paiton sebanyak 200 unit dan di Kecamatan Tongas sebanyak 100 unit.
"Rumah ikan itu berfungsi sebagai pusat berpijaknya ikan dan hewan laut lain, terutama cumi-cumi. Namun, ada aturan yang harus ditaati nelayan yakni nelayan yang menangkap ikan dengan jaring tidak boleh masuk ke radius 300 meter dari rumah ikan itu," tuturnya.
Sedangkan kalau hanya memancing tidak apa-apa karena yang terpenting nelayan tidak menggunakan bom ikan yang akan merusak ekosistem perairan setempat.
"Dengan adanya fish apartement, nelayan sudah tidak terlalu bingung menjelajah lautan dalam untuk mencari ikan. Cukup melihat adanya tanda adanya rumah ikan tersebut, sehingga nelayan cukup mencari di kawasan itu saja dan hasil tangkapannya sudah lumayan setiap harinya," katanya.
Ia mencontohkan tangkapan cumi-cumi yang sebelumnya maksimal nelayan pancing hanya mendapatkan 2 kilogram cumi-cumi per hari, namun dengan adanya rumah ikan, maka tangkapan cumi-cumi minimal 5 kilogram per hari dengan harga cumi-cumi dari tingkat nelayan Dringu sekitar Rp36 ribu per kilogram.
"Kami berharap program rumah ikan diperbanyak lagi tahun depan dan penyebarannya merata di seluruh kecamatan pesisir Probolinggo karena banyaknya manfaat yang didapatkan dari fish apartement," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo Dedy Isfandi menjelaskan program "fish apartement" itu direalisasikan di Kabupaten Probolinggo sejak tahun 2012 dan program itu merupakan upaya Pemkab Probolinggo mensosialisasikan penangkapan ikan yang ramah lingkungan.
"Nelayan sudah menerima manfaatnya dan terjaganya ekosistem, maka ketersediaan ikan bagi nelayan terjamin, sehingga program rumah ikan itu memiliki manfaat jangka panjang," katanya.
Ia mengatakan pihaknya akan kembali merealisasikan program "fish apartement" tahun depan, namun ia mengaku tidak hafal besaran anggarannya karena datanya ada di kantor.(*)