Surabaya (Antara Jatim) - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah memantau gerak-gerik terduga teroris berinisial MM sejak awal menempati rumah Nomor 25 di Jalan Ampel Kembang, Surabaya, di tahun 2014.
"Saat itu MM baru saja pulang dari Suriah," ujar Kepala Kepolisian Resor (Polres) Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ronny Suseno saat dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu.
Dia mengatakan MM alias Dn alias F terlibat gerakan terorisme kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau "Islamic State of Iraq and Syria" (ISIS) dan pernah berangkat ke Suriah selama setahun pada 2013.
Sepulang dari Suriah, MM menempati rumah di Jalan Ampel Kembang Nomor 25 Surabaya bersama seorang istri dan tiga anak yang semuanya masih kecil.
"Sejak itu sudah mulai kami pantau gerak-geriknya," ucap Ronny.
Para tetangga di lingkungan sekitar Jalan Ampel Kembang mengaku tahu ada polisi datang menanyakan perihal penghuni baru di Jalan Ampel Kembang Nomor 25 Surabaya.
"Saat itu yang datang polisi dari Mabes Polri, datang ke rumah Ketua RT, mengorek informasi mengenai Pak Dn yang baru saja menempati rumah di Nomor 25," ujar Muhajir, warga setempat.
Warga Kampung Ampel, lanjut dia, mengenal MM dengan nama Dn.
"Beliau orang baik. Suka membantu kegiatan setiap kali ada kegiatan kampung dan rajin beribadah salat berjamaah dari masjid ke masjid yang ada di kampung ini," katanya.
Muhajir mengaku kenal dekat dengan Dn karena sama-sama sering salat berjamaah dari masjid ke masjid di Kampung Ampel Surabaya.
Menurut dia, warga Kampung Ampel sudah terbiasa salat berjamaah dengan berpindah-pindah masjid. "Kami beri'tikaf tak hanya di Masjid Agung Ampel, tapi juga di masjid-masjid kecil lainnya di sekitar sini," ujarnya.
Seringkali, lanjut dia, Dn menjadi imam di masjid-masjid kecil di sekitar Ampel itu. "Cuma jadi imam saja. Tidak pernah berdakwah atau berceramah," ucapnya.
Sebelum ditangkap Tim Densus 88 Polri tadi pagi, Muhajir mengaku masih bertemu Dn saat salat subuh berjamaah di salah satu masjid lingkungan Kampung Ampel. Dia tidak menyangka tetangganya itu ditangkap atas tuduhan terorisme.
"Karena saat polisi datang di tahun 2014 lalu tidak pernah bilang Pak Dn ini terlibat kasus apa. Apalagi cuma datang sekali. Datang lagi hari ini dengan jumlah banyak langsung melakukan penangkapan," katanya.
AKBP Ronny Suseno mengatakan MM alias Dn alias F ditangkap tadi pagi sekitar pukul 07:30 WIB karena terindikasi melakukan perekrutan anggota baru untuk kepentingan pergerakan ISIS.
"Apakah sudah ada anggota baru yang direkrut, saat ini masih diselidiki oleh Tim Densus 88 Polri," katanya.
Tim Densus 88 Polri tadi sore telah melakukan penggeledahan di rumah MM Jalan Ampel Kembang Surabaya, di antaranya mengamankan dokumen sebanyak dua koper yang diduga terkait dengan gerakan ISIS. (*)