Kediri (Antara Jatim) - Aparat Kepolisian Resor Kota Kediri, Jawa Timur, lebih mengintensifkan lagi razia di seluruh wilayah hukum kepolisian ini, demi mencegah peredaran minuman keras menyusul meninggalnya seorang warga di kota ini setelah pesta minuman keras tersebut.
"Kami target di Kediri 'zero' minuman keras, jadi harus bersih. Kami setiap hari juga operasi, entah itu dapat barang bukti hanya dua, atau tiga botol saja," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polresta Kediri AKP Kamsudi di Kediri, Selasa.
Ia mengatakan, peredaran minuman keras di wilayah hukum Polresta Kediri terus ada. Untuk itu, petugas juga lebih intensif melakukan beragam razia, demi meminimalisir peredaran minuman tersebut. Terlebih lagi, di Kediri baru ada laporan seorang meninggal dunia setelah pesta minuman keras.
Lokasi yang dirazia, kata dia, juga di seluruh daerah. Kegiatan itu juga melibatkan kepolisian sektor setempat, sehingga bisa lebih intensif. Seluruh barang bukti juga langsung dibawa petugas dikumpulkan seluruhnya.
Ia juga menambahkan, minuman keras yang disita tersebut juga dari berbagai merek, misalnya jenis arak jowo, vodka, hingga kuntul. Minuman itu memabukkan dan dikhawatirkan bisa memicu permasalahan di warga, misalnya terganggunya ketentraman dan ketertiban di masyarakat.
Sementara itu, terkait dengan kasus pesta minuman keras yang merenggut satu korban meninggal, Kamsudi mengatakan hingga kini masih mengusutnya. Polisi juga sudah meminta keterangan sejumlah saksi yang mengetahui kejadian itu, termasuk korban selamat.
Namun, polisi masih kesulitan mendalami lebih lanjut asal minuman itu, sebab pemilik rumah sekaligus yang membeli minuman itu meninggal dunia. Pemilik rumah yang merupakan warga Kelurahan Betet, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, ikut mengonsumsi minuman keras tersebut.
Pesta itu digelar pada Sabtu (25/11). Ada tujuh orang yang ikut pesta dan beberapa hari setelahnya mereka mulai jatuh sakit. Selain ada yang meninggal dunia, juga ada yang dirawat di rumah sakit akibat pengaruh minuman keras tersebut.
Sementara itu, Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum (Kabid Trantibum) Satpol PP Kota Kediri Nur Khamid juga mengatakan, petugasnya juga intensif untuk mengadakan razia demi menciptakan ketentraman dan ketertiban di masyarakat, termasuk jika ada peredaran minuman keras.
"Kami intensif razia. Kami lakukan secara bergantian, sehingga tetap ada petugas yang turun ke lapangan," katanya.
Ia berharap, dengan razia yang intensif itu, masyarakat bisa lebih merasa aman dan nyaman, serta tidak terganggu adanya sikap masyarakat yang membuat keributan karena efek minuman keras. (*)