Surabaya (Antara Jatim) - DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Surabaya menggerakkan dakwah sebagai sarana untuk menghentikan masalah-masalah sosial seperti penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS.
"Dakwah santun untuk meredam maraknya kasus asusila dan penyalahgunaan narkoba yang mengakibatkan berbagai masalah sosial terutama HIV/AIDS," ujar Ketua LDII Surabaya Akhmad Setiadi kepada wartawan, Minggu.
Pihaknya mengaku menginginkan dakwah mengedepankan pendekatan emosional dan tata krama sehingga orang tersentuh.
Dakwah, kata dia, dimulai dengan menyelenggarakan seminar bertema "Dakwah Rahmatan lil Alamin dan Implementasinya dalam Pencegahan HIV/AIDS dan Narkoba" hari ini dengan menghadirkan sejumlah narasumber.
Beberapa di antaranya asal pejabat dari Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya Hasanudin, Komisi Penanggulangan AIDS Kota Surabaya
dr Jacobus Wanusuki dan Kepala BNN Kota Surabaya AKBP Suparti.
Menurut dia, perlunya mencegah bahaya narkoba dan penanggulangan HIV/AIDS karena prihatin terhadap kenyataan saat ini, bahkan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur, kasusnya cenderung meningkat.
Dari data Dinas Kesehatan, sejak 1989 hingga 2016, orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Jatim sebanyak 54.275 orang, yang 36.881 orang di antaranya pengidap HIV, serta 17.394 orang divonis terjangkit AIDS.
Dari 17.394 jiwa yang terdata sejak 27 tahun ini, yang meninggal dunia sebanyak 3.679 orang, sedangkan anak yang terkena AIDS jumlahnya 615 jiwa, dan kasus AIDS pada ibu rumah tangga sekitar 17,92 persen atau 2.944 jiwa.
Data lainnya untuk kasus peredaran narkoba, BNNP Jatim melaporkan terdapat 102 jaringan bandar narkoba yang 70 persennya dikendalikan dari balik penjara.
"BNNP Jatim juga telah mengungkap sekitar 30 jaringan, serta 53 tersangka bisa ditangkap, kemudian lima orang di antaranya ditembak karena melawan saat ditangkap," katanya. (*)