Sampang (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang, Jawa Timur membantah telah terjadi malapraktik dalam pelaksanaan program imunisasi pada program bulan imunisasi anak sekolah (Bias) yang digelar belum lama ini.
"Bukan malapraktik, dan tidak terjadi malapraktik, karena yang dilakukan petugas medis tentang pelaksanaan imunisasi tersebut sudah sesuai prosedur," kata Kepala Dinkes Sampang Firman Pria Abadi kepada Antara per telepon, Senin malam.
Firman mengemukakan hal ini, mengklarifikasi tudingan keluarga Nur Latifah (7), yakni salah seorang murid Sekolah Dasar Negeri (SD) Kecamatan Kota Sampang yang menderita panas dan tubuhnya langsung lemas, setelah diimunisasi.
Bahkan orang tua Nur Latifah kini telah melaporkan kasus itu ke Mapolres Sampang, dengan tudingan bahwa petugas medis yang melakukan imunisasi terhadap siswa itu, telah melakukan malapraktik.
Sebelumnya, keluarga Nur Latifah menjelaskan, kondisi siswi tersebut langsung drop dan terpaksa haru dilarikan ke rumah sakit usai disuntik imunisasi.
Orang tua Nur Latifah yakni Marsuji melaporkan kasus itu ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak Mapolres Sampang.
Ia menuturkan, anaknya yang merupakan siswi kelas 1 di SDN Gunung Sekar 2 itu disuntik imunisasi bersama ratusan murid lainnya oleh tim medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang pada 14 November 2017.
Namun, setelah ia tiba di rumah, Nur Latifah mendadak panas dan mengalami kejang-kejang.
"Sebelum diimunisasi waktu berangkat sekolah itu anak saya masih sehat, setelah diimunisasi kondisinya lemas dan kejang-kejang, makanya yang kami langsung membawanya ke rumah sakit umum daerah," ujarnya.
Ayah dua orang anak ini mengaku, dirinya curinga telah terjadi malapraktik pada anaknya itu, karena ia disuntik hingga dua kali.
"Saya khawatir satu diantara dua suntikan itu yang menyebabkan anak saya panas dan tubuhnya kejang-kejang seperti ini," katanya, menjelaskan.
Kepala Dinkes Firman Pria Abadi menyatakan, efek dari imunisasi memang menyebabkan tubuh anak panas. Namun demikian, ia memastikan sakit panas yang diderita Nur Latifah itu, bukan malapraktik, akan tetapi karena efek imunisasi saja.
"Kan yang diimunisasi satu kelas dan prosedur yang dilakukan petugas medis kami," katanya, menjelaskan. (*)