Surabaya (Antara Jatim) - Perseroan terbatas Pelindo III menargetkan penambahan peralatan hingga tahun 2020, untuk memberikan layanan yang cepat dan aman bagi pengguna jasa.
CEO Pelindo III, Ari Askhara di Surabaya, Senin mengatakan Pelindo III juga terus melakukan improvisasi dengan menetapkan standarisasi pelayanan, terutama pelayanan peti kemas dengan penyiapan fasilitas dan peralatan yang memadai.
Saat ini, kata Ari, Pelindo III telah menyiapkan 41 unit Container Crane (CC), 28 unit Harbour Mobile Crane (HMC), dan 75 Rubber Tyred Gantry (RTG).
Ke depan, kata dia, produktivitas dan peremajaan alat terus dilakukan secara bertahap hingga tahun 2020, seperti penambahan 15 unit CC, 10 HMC dan 20 unit RTG baru dengan nilai invetasi sekitar Rp2,42 triliun.
"Dengan kekuatan alat produksi yang dimiliki saat ini, kami terus berupaya untuk memberikan layanan yang cepat dan aman bagi pengguna jasa," katanya.
Ari mengatakan pihaknya terus berupaya menekan biaya maintenance, dan pembelian alat baru ditujukan untuk meningkatkan reabilitas dan kemampuan diatas angka 90 persen.
"Hal ini merupakan komitmen Pelindo III untuk menekan biaya logistik nasional yang pada akhirnya bertujuan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan," katanya.
Oleh karena itu, kata Ari, Pelindo III sebagai BUMN yang bergerak di bidang jasa kepelabuhanan terus berkomitmen meningkatkan efisiensi biaya logistik nasional dengan upaya peningkatan aksesibilitas dan konektivitas antarpelabuhan, termasuk dengan pelabuhan di luar wilayah kerja Pelindo III.
"Kami juga melakukan pola windows system. Dengan pola tersebut, pengguna jasa mempunyai kepastian kapalnya akan bersandar dan mendapatkan pelayanan bongkar muat tanpa adanya waktu tunggu kapal (zero waiting time), di samping produktivitas bongkar muat yang diberikan oleh Pelindo III semakin meningkat," katanya.
Ari berharap, dengan tidak adanya waktu tunggu kapal dan tingginya produktivitas bongkar muat akan mempercepat waktu kegiatan kapal di pelabuhan, sehingga biaya operasional kapal akan semakin berkurang yang pada akhirnya akan menurunkan biaya logistik (nasional).
Menanggapi upaya Pelindo III, Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) "Indonesian National Shipowners Association" (INSA) Surabaya, Stenven H Lesawengan mengapresiasi sebab lima tahun yang lalu untuk mencapai kinerja box crane 25 boks/jam sangat sulit, namun saat ini sudah mencapai 30 an lebih boks/jam.
"Bahkan dengan kehadiran Terminal teluk Lamong bisa mencapai 40 boks/jam, itu sudah sangat sesuai dengan keinginan kami (pengguna jasa),” tegasnya.
Stenven mengatakan, perbaikan yang dilakukan Pelindo III saat ini tidak hanya perbaikan fisik atau infrastruktur, tetapi juga perbaikan "nonfisik" seperti peningkatan nilai integritas dalam bekerja.(*)