Surabaya (Antara Jatim) - Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI) Jawa Timur mengusulkan agar posisi Koordinator Presedium Majelis Nasional KAHMI diisi secara bergiliran.
"Posisinya supaya tidak dipermanenkan bagi yang memperoleh suara terbanyak, namun dipergilirkan secara bergantian dengan durasi waktu yang sama selama masa periode 2017-2022," ujar Presidium MW KAHMI Jatim Bawon Adi Yitoni kepada wartawan di Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, seharusnya posisi koordinator Presedium MN KAHMI bisa dijabat secara bergiliran oleh sembilan anggota presedium yang terpilih.
"Ini sekaligus memperkuat watak asli HMI yang dilanjutkan oleh KAHMI yaitu kepemimpinan 'collective collegial' yang sudah mendarah daging," ucapnya.
Selain itu, kata dia, posisi bergiliran dengan durasi waktu yang sama dan terbagi selama lima tahun akan memberikan tanggung jawab sama bagi semua anggota presedium terpilih.
"Ini sekaligus untuk menghindari institusi KAHMI dari personifikasi atas satu orang presidium yang menjabat koordinator, karena sangat rentan untuk disalahgunakan, apalagi pada tahun-tahun mendatang adalah tahun politik," katanya.
Sementara itu, ia berharap agar Munas KAHMI di Medan menghasilkan keputusan strategis termasuk rekomendasi-rekomendasi yang memiliki bobot tinggi bagi sumbangsih pemikiran terhadap upaya mengatasi masalah bangsa. (*)