Tulungagung, (Antara Jatim) - Ribuan warga terlihat antusias menyaksikan rangkaian kirab pusaka dalam rangka perayaan/peringatan Hari Jadi atau Hari Ulang Tahun Ke-812 Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, prosesi kirab digelar mengelilingi pusat kota pemerintahan di jantung Kota Tulungagung, mulai halaman Pemkab Tulungagung di jalan Ahmad Yani Timur hingga pendopo di utara alun-alun.
Jarak rute kirab mencapai sekitar dua kilometer. Namun, ada sedikit yang membedakan perayaan HUT Tulungagung tahun ini dibanding sebelumnya, yakni skala kegiatan yang lebih meriah, rapi dan penambahan sedikit rute untuk pawai kereta kencana dan becak hias yang ditumpangi jajaran forum pimpinan daerah dan para pejabat daerah setempat.
Selain itu, panitia penyelenggara juga menyiapkan ratusan tumpeng kecil untuk "dipurak" (diperebutkan/dimakan) masyarakat di sekitar alun-alun usai digelarnya rangkaian penyerahan pusaka dan panji daerah kepada bupati di Pendopo Kongas Arum Kusumaning bongso.
"Memang ada beberapa detail rangkaian acara yang disempurnakan tahun ini supaya masyarakat lebih bisa menyatu dan merasakan makna perayaan hari jadi Tulungagung kali ini," kata Bupati Tulungagung Syahri Mulyo.
Tak hanya disaksikan warga umum, ratusan siswa-siswi SD dan SMP di sepanjang jalur atau rute pawai juga tampak antusias menyaksikan rangkaian kegiatan hingga selesai.
Prosesi kirab pusaka dan bersih nagari dalam rangka Hari Jadi atau HUT Ke-812 Kabupaten Tulungagung diawali dengan upacara yang dipimpin langsung oleh Bupati Syahri Mulyo didampingi Wakil Bupati Maryoto Bhirowo.
Usai upacara singkat itu, arak-arakan kereta kencana yang membawa bupati, wakil bupati dan jajaran forpimda beserta istri masing-masing itu berangkat mengelilingi kota dengan jalur sedikit memutar untuk menuju pendopo yang menjadi titik lokasi gelaran puncak HUT Tulungagung.
Rombongan ini diikuti lebih dari 500 becak hias dengan pengayuh mengenakan beskap atau topi khas adat Jawa, sedangkan di belakangnya lagi berjalan arak-arakan dayang putri penari dan rombongan hulubalang pembawa pusaka, sepasukan petugas trantib/satpol PP dan terakhir di belakang diaraklah sepasang tumpeng raksasa yang berisi aneka makanan serta buah-buahan.
Puncak ritual bersih nagari dilakukan di dalam pendopo dengan dipimpin langsung Bupati Syahri yang menerima penyerahan pusaka dan panji daerah tanda keberlangsungan pemerintahan di Kabupaten Tulungagung hingga usianya ke-812.
"Harapan kami, semoga ke depan seluruh masyarakat Tulungagung semakin sejahtera, dijauhkan dari marabahaya, selalu diberi keselamatan, murah rezeki dan tentunya rakyat Tulungagung panjang umur," ucap Syahri saat dikonfirmasi wartawan.
Syahri juga berharap kondisi Tulungagung yang saat ini kondusif akan terus dan semakin kondusif, baik dari segi sosial, politik, keamanan maupun ekonominya.
"Apalagi menjelang pemilihan kepala daerah, tentunya saya berharap kepada warga Tulungagung. Meskipun nanti ada perbedaan pilihan tentunya mohon semuanya menjunjung demokrasi. Jangan membuat perbedaan pilihan menjadi perpecahan dan suasana seperti ini mudah-mudahan akan terus berlangsung," ujarnya.(*)