Malang, (Antara Jatim) - Gelaran "Pelangi Bangsaku" sebagai acara puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda di SMAK Kolese Santo Yusup (Kosayu) Malang berikon Maluku dan Papua yang ditandai dengan dibangunnya miniatur rumah adat Papua, Onomi Fakhai.
Wakil Kepala SMAK Kosayu bidang Humas, Elisabeth Aning Adicahyani, di Malang, Jatim, Sabtu mengemukakan gelaran Pelangi Bangsaku tahun ini merupakan yang ketujuh kalinya dan setiap gelaran mengambil ikon berbeda, namun tetap mengedepankan budaya daerah.
"Tahun lalu kami mengambil ikon Sulawesi dan untuk tahun depan masih kami bicarakan. Pelangi Bangsaku digelar setiap dua tahun sekali sejak 2009 dan tahun-tahun sebelumnya digelar setiap tahun. Karena gelaran Pelangi bangsaku membutuhkan persiapan cukup lama dan matang, akhirnya kami putuskan digelar dua tahun sekali," ujarnya di sela gelaran Pelangi Bangsaku di kawasan SMAK Kosayu.
Dalam gelaran Pelangi bangsaku yang berlangsung dua hari itu, katanya, setiap siswa wajib memperkenalkan tradisi dan budaya dari daerah mereka masing-masing, seperti Kalimantan, Sumatera, Papua, Sulawesi, Lombok, Bali, dan amsih banyak daerah lainnya.
Ia mengatakan dari jumlah siswa yang mencapai 1.474 itu, 55 persen dari luar Kota Malang dan sejumlah daerah di Tanah Air, bahkan dari Papua mencapai 101 siswa.
"Kegiatan ini merupakan kesempatan bagi para siswa yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia untuk memperkenalkan budayanya masing-masing," ujarnya.
Seluruh siswa dan guru dilibatkan dalam kegiatan tersebut, mulai dari persiapan hingga selesai pelaksanaan. Selain berbagai kesenian dan budaya dari berbagai daerah yang ditampilkan, juga ada bazar kuliner atau makanan khas dari berbagai daerah asal siswa.
Terselenggaranya acara tersebut, ditargetkan dapat memotinasi siswa untuk terus bangga dengan budayanya sendiri. Selain itu, juga semakin terbuka dalam memperkenalkan potensi budayanya kepada masyarakat luas.
Ia berharap kegiatan Pelangi Bangsaku tersebut, nantinya dapat menjadi salah satu agenda wisata di Kota Malang, karena dalam setiap gelaran yang dilaksanakan ada banyak jenis kesenian, budaya dan tradisi dari banyak daerah yang dipamerkan.
"Suksesnya kegiatan Pelangi Bangsaku ini juga tidak lepas dari peran serta dukungan pemangku kebijakan (pemerintah) dari masing-masing daerah asal siswa, baik dukungan finansial maupun fasilitas, seperti meminjamkan peralatan dan kostum dari masing-masing daerah," tuturnya.(*)