Mojokerto (Antara Jatim) - Pelaku usaha yang ada di Kota Mojokerto, Jawa Timur, menginginkan supaya onde-onde menjadi ikon wisata kuliner kota itu menyusul banyaknya upaya mengenalkan penganan onde-onde kepada khalayak luas.
Tokoh Komunitas Pelaku Usaha Mojokerto Abdul Rachman, Sabtu mengatakan, pemecahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) ini merupakan salah satu upaya untuk mengenalkan penganan onde-onde kepada masyarakat luas.
"Pada kegiatan pemecahan rekor Muri onde-one terbanyak ini kami melibatkan sekitar 50 orang perajin onde-onde untuk menyiapkan sekitar 20 ribu onde-onde," ujarnya di sela-sela pemecahan rekor MURI pada kegiatan bertajuk "Rayakan Rame-Rame" di Mojokerto.
Ia mengemukakan, dengan adanya kegiatan pemecahan rekor MURI ini diharapkan keberadaan onde-onde yang berasal dari Mojokerto bisa semakin dikenal.
"Saat ini di Mojokerto sendiri terdapat puluhan perajin onde-onde seperti di sepanjang jalan By Pass Mojokerto terdapat lebih dari lima perajin. Belum lagi di dalam Kota Mojokerto juga terdapat banyak perajin," katanya.
Ia mengatakan, untuk membuat onde-onde ini memang diperlukan kebersamaan di antara para pembuatnya karena kebersamaan merupakan salah satu nilai penting yang selalu dijunjung tinggi.
"Dalam berbagai aktivitas, terutama yang melibatkan komunitas, selalu disambut dengan antusiasme dan semangat berkontribusi yang tinggi," katanya.
Sementara itu, Senior Manager MURI Sri Widayati mengatakan Mojokerto merupakan salah satu kota yang aktif dalam menyelenggarakan rekor MURI.
"Setelah berhasil memecahkan rekor onde-onde terbanyak tahun 2010 lalu, kini Mojokerto berhasil memecahkan rekornya sendiri dengan membuat 20 ribu onde-onde," ujarnya.
Di Mojokerto juga terdapat rekor lainnya seperti Patung Budha terbesar, mengenakan pakaian warna oranye terbanyak sebenyak 50 ribu orang.
"Intinya di Mojokerto sendiri sudah lebih dari 10 pemecahan rekor muri yang berhasil dilaksanakan," ujarnya.(*)