Sampang (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Jawa Timur mengalokasikan anggaran sebesar Rp150 juta untuk menyuplai bantuan air bersih ke sejumlah desa yang rawan kekeringan dan kekurangan air bersih.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sampang Anang Djoenaedi di Sampang, Jumat, jumlah desa yang rawan kekeringan pada kemarau kali ini sebanyak 42 desa, dari sebelumnya 46 desa.
"Jumlah desa yang mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih pada kemarau kali ini, tersebar di 12 kecamatan," katanya, menjelaskan.
Pendistribusian bantuan air bersih ini dilakukan BPBD Pemkab Sampang bekerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pemkab Sampang.
"Masing-masing desa yang dilanda kekeringan ini, nantinya akan dilakukan pendistribusian bantuan air sebanyak 10 kali," ujarnya.
Menurut Kepala BPBD Pemkab Sampang, pihaknya menyediakan sebanyak enam unit armada tangki, terdiri dari empat unit milik PBPD Pemkab Sampang dan dua unit lainnya milik PDAM Sampang.
Berdasarkan jenisnya, kekeringan terbagi menjadi dua, yakni Kekeringan kritis dan kekeringan langka.
Kekeringan kritis itu terjadi, karena pemenuhan air di suatu dusun mencapai 10 liter lebih per orang per hari. Jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan ketersediaan air bersih sejauh 3 kilometer bahkan lebih.
Sementara yang dimaksud dengan kering langka, kebutuhan air di suatu dusun di bawah 10 liter saja per orang, per hari. Jarak tempuh dari rumah warga ke sumber mata air terdekat, sekitar 0,5 kilometer hingga 3 kilometer.
Menurut Kepala BPBD Pemkab Sampang Anang Djoenaedi, kekeringan yang melanda 42 desa di Kabupaten Sampang itu masuk kategori kritis.
"Sejak kemarin, kami mulai menyuplai bantuan ke desa-desa yang dilanda kekeringan dan kekurangan air bersih itu," tuturnya.
Menurut dia, dusun dan desa yang telah menerima bantuan antara lain Dusun Tengginah, Desa Rahayu, Kecamatan Kedungdung, dan Dusun Anyir, Desa Panyirangan, Kecamatan Pangarengan.
"Bantuan ini akan terus berlangsung hingga semua desa yang mengalami kekeringan tersebut, kebutuhan air bersihnya tercukupi," ujarnya.(*)