Gresik (Antara Jatim) - Bupati Gresik Sambari Halim Radianto berencana membangun sebanyak seribu sumur pada anggaran 2018 di wilayah itu, untuk mengatasi masalah kekeringan kritis yang ada di beberapa desa setempat.
"Rencananya saya membangun seribu sumur di 914 dusun yang ada di Gresik. Minimal ada satu sumur di setiap dusun," kata Sambari di Gresik, Jawa Timur, Jumat.
Sambari, usai rapat antisipasi kekeringan itu mengaku upaya pembangunan sumur dilakukan karena aktivitas pengerukan waduk yang selama ini dilakukan dinilai kurang efektif.
"Saya kira mengeruk waduk ini tidak terlalu efektif. Mengingat disaat kemarau panjang seperti ini, waduk dengan debet air tinggi sekalipun pasti mengalami kekeringan," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, perlu membuat program mencari air bawah tanah untuk mengurangi bahaya kekeringan yang selalu mengancam masyarakat Gresik.
"Sumur yang dibangun bukan sumur resapan atau sumur yang dangkal. Kami akan meminta bantuan untuk mencari sumber air di dusun tersebut. Saya yakin pasti ada sumber air," ucapnya.
Sementara Kepala bagian Humas dan Protokol Pemkab Gresik, Suyono mengatakan, rencana itu sebagai antisipasi meminimalisir bencana kekeringan yang terjadi setiap tahun di Gresik.
"Dengan membangun sumur, setidaknya memberikan keamanan kepada masyarakat dari bahaya kekeringan. Kami harap setelah dibangun sumur, desa terdampak kekeringan di Gresik semakin kecil, atau bahkan sudah tidak ada lagi desa yang krisis air," ujarnya.
Sebelumnya, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik sebanyak 32 desa di wilayah itu saat ini mengalami kekeringan kritis dan membutuhkan segera pengiriman air bersih, jumlah itu menurun dibanding lima tahun lalu yang mencapai 100 desa.(*)