Kediri (Antara Jatim) - Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Tenaga Kerja Kota Kediri, Jawa Timur, menyebut saat ini tidak terlalu banyak perusahaan yang meminta kartu kuning bagi calon pencari kerja, sehingga dinas juga tidak terlalu banyak mengeluarkan kartu kuning.
"Jumlah pencari kartu kuning tidak terlalu banyak. Sekarang, banyak lowongan kerja yang tidak mensyaratkan kartu kuning, jadi pola pikir sekarang juga sudah berubah," kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Tenaga Kerja Kota Kediri Kristianto di Kediri, Rabu.
Ia juga mengatakan jumlah pencari kartu kuning hanya sekitar belasan saja. Mereka memerlukan untuk melengkapi berkas guna mendaftar kerja. Ketentuan adanya kartu kuning atau tidak juga diserahkan ke masing-masing perusahaan.
Namun, Kristianto mengatakan saat ini informasi adanya lowongan kerja bukan hanya ada di dinas. Banyak informasi lowongan kerja tersebar di berbagai media, sehingga para pencari kerja juga tidak langsung mendaftarkan diri ke dinas membutuhkan pekerjaan.
"Mereka tidak mengandalkan dinas koperasi untuk mencari lowongan kerja, sehingga tidak mendaftarkan diri ke dinas. Sekarang ini media penyedia lowongan tidak hanya di dinas, sekarang berbagai media, ada cetak, elektronik dan daring. Bahkan, banyak lowongan juga disebarkan ke grup," kata dia.
Pemkot Kediri, kata dia, juga berupaya mengurangi jumlah pengangguran terbuka di kota ini. Salah satunya dengan menyelenggarakan bursa lowongan kerja yang diikuti oleh berbagai perusahaan baik di tingkat kota, ataupun Jawa Timur.
Selain itu, pemkot juga intensi mengadakan pelatihan, misalnya otomotif, garmen, "Handmade", kecantikan, bordir, kuliner, keamanan, kehumasan, akupresure, akupuntur, mengemudi, desain grafis, dan informatika. Pelatihan itu diharapkan bisa membuka peluang usaha bagi setiap peserta, sehingga bisa mandiri.
Kristianto menambahkan beragam pelatihan yang digelar oleh pemkot tersebut merupakan upaya yang dilakukan untuk dapat menyerap sebanyak 30.000 tenaga kerja dalam waktu lima tahun.
"Jadi, seperti seperti komitmen kepala daerah, kami berupaya bisa menyerap sebanyak 30.000 tenaga kerja dalam waktu lima tahun," katanya berharap.
Selain intensif mengadakan pelatihan bagi warga, pemerintah kota juga memberikan kemudahan dalam proses pengajuan perizinan usaha, yaitu dari semula 158 izin, sekarang dipangkas menjadi tinggal 56 izin saja. Pemkot juga lebih mendorong agar warga di Kediri semakin banyak mempunyai usaha sendiri. Saat ini, jumlah UMKM di Kota Kediri sudah mencapai 31 ribu usaha yang tersebar di seluruh kecamatan. (*)