Madiun (Antara Jatim) - Jumlah pencari kerja di Kota Madiun yang tercatat oleh Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) setempat pada awal hingga pertengahan tahun 2016 menurun jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2015.
"Ada penurunan jumlah pencari kerja yang tercatat. Itu diketahui dari permohonan kartu kuning atau surat kerja yang diurus di Disnakersos Madiun," ujar Kepala Disnakersos Kota Madiun Suyoto kepada wartawan, Jumat.
Data dinas setempat mencacat, hingga Juli 2016, jumlah penari kerja mencapai 207 orang. Terdiri dari 49 pencari kerja dari lokal Kota Madiun, dengan jumlah penempatan 42 orang. Kemudian 48 pencari kerja dari luar provinsi, dengan penempatan 42 orang. Sedangkan 110 pencari kerja lainnya adalah permohonan bekerja ke luar negeri (TKI).
"Negara tujuannya bermacam-macam. Di antaranya ke Malaysia, Jepang, Amerika Serikat, dan lainnya dengan total penempatan sama," kata dia.
Sedangkan pada tahun 2015, jumlah pencari kerja di bulan yang sama mencapai 368 orang. Terdiri dari 158 orang pencari kerja lokal dengan penempatan 137 orang. Sedangkan dari luar provinsi ada sebanyak 120 pencari kerja, dengan penempatan 114 orang.
"Untuk TKI, terdapat 90 pencari kerja dan ditempatkan 82 orang. Pekerjaan TKI memang masih diminati," katanya.
Rata-rata para TKI tersebut bekerja di pabrik. Hal itu memudahkan dinas untuk melakukan pemantauan karena yang bersangkutan berangkat secara legal.
Selain itu, para calon TKI saat mendaftar lalu, rata-rata sudah mendapatkan pelatihan dan pemantapan kerja dari Penyalur Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang sudah bekerja sama dengan disnakersos.
Ia mengklaim penurunan jumlah pencari kerja yang menurun tersebut juga disebabkan banyak pencari kerja yang mencari kerja langsung ke para pemberi kerja tanpa melalui disnakersos. Secara umum para pencari kerja tersebut berpendidikan terakhir SMA.
"Kami juga sering menggelar pelatihan dan bursa kerja dengan menggandeng perusahaan untuk bisa menyerap para pencari kerja di Kota Madiun," tambahnya.
Selain itu, banyak juga pencari kerja yang memilih membuka usaha sendiri dengan membuka usaha UMKM, kaki lima, ataupun wiraswasta lain. Sisi lain, ada lulusan yang memilih melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. (*)