Lamongan (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur memastikan stok hewan kurban di wilayah setempat untuk kebutuhan Idul Adha 2017 sangat mencukupi, karena kondisi populasi hewan kurban masih sangat banyak dibanding kebutuhan setiap tahunnya.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kabupaten Lamongan, Sukriyah di Lamongan menyebutkan jumlah populasi hewan pada triwulan II/2017 untuk sapi potong sebanyak 100.848 ekor, kemudian kerbau 288 ekor, kambing 99.877 ekor dan domba 83.018 ekor.
Sedangkan kebutuhan hewan untuk keperluan Idul Adha, kata Sukriyah, setiap tahunnya mengalami penurunan, seperti tahun 2016 total hewan kurban tercatat 22.762 ekor, dengan rincian sapi yang dipotong sebanyak 3.112 ekor, kambing 14.635 ekor dan domba 5.015 ekor.
Jumlah itu, kata dia, lebih banyak kebutuhan Idul Adha 2015 yang mencapai 23.792 ekor, dengan rincian 3.248 ekor sapi, 1 ekor kerbau, 14.039 ekor kambing dan 6.504 ekor domba.
Sementara pada tahun 2014, jumlah hewan kurban yang dipotong lebih banyak yakni mencapai 28.432 ekor, dengan rincian 3.014 ekor sapi dan 25.418 ekor domba.
"Dari data tersebut, dapat dilihat kebutuhan hewan potong untuk Idul Adha semakin tahun terus menurun, dan penyebabnya saya kurang tahu pasti, kemungkinan menyebar ke berbagai wilayah," imbuhnya.
Sementara untuk memastikan kesehatan hewan potong jelang Idul Adha, Sukriyah mengaku telah memulai keliling ke 27 kecamatan untuk memastikan kesehatan hewan potong sejak tanggal 29 Agustus 2017
"Hal tersebut dilakukan untuk menjamin kualitas hewan kurban agar sesuai dengan syarat dan ketentuan agama, yakni harus sehat dan cukup umur," ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk hewan kurban sapi dan kerbau yang cukup umur harus berkisar 22 bulan, sedangkan kambing dan domba antara 12-18 bulan.
"Secara fisik, usia hewan kurban bisa dilihat melalui kondisi giginya. Jika gigi susu telah tanggal 2 di depan, itu menandakan hewan tersebut telah berumur sekitar 12-18 bulan, dan jika sapi maka bisa dipastikan berumur kurang dari 22 bulan," tuturnya.
Selain itu, ciri-ciri hewan kurban yang sehat juga dapat dilihat dari fisiknya, seperti pergerakannya yang aktif, bulu yang halus dan tidak rontok.
Kemudian, mata bersinar dan jernih, bentuk tubuh standar, hidung terlihat basah bersih dan tidak mengeluarkan cairan, mulut dan gusi bersih tidak ngiler, celah kuku tak terluka, serta kulitnya lentur dan elastis.
Sukriyah mengaku, pada hari H Idul Adha sampai dengan H+3 juga akan tetap melakukan pengawasan berkelanjutan melalui petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan yang disebar ke berbagai kecamatan.(*)