Situbondo (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mulai mengembangkan pertanian organik guna memulihkan fungsi kesuburan tanah yang saat ini banyak lahan pertanian kurang produktif karena tercemar bahan kimia.
"Ada empat komoditas pertanian yang sudah siap beralih ke tanaman organik, yaitu tanaman padi, kopi, jagung dan tanaman tebu," ujar Bupati Situbondo Dadang Wigiarto di Situbondo, Selasa.
Ia menyebutkan, untuk tanaman padi ada sekitar 120 hektare (ha) yang beralih ke organik dan saat ini sudah sekitar 40 hektare tanaman padi organik yang sudah diajukan dan dalam proses mendapatkan sertifikat organik dari Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (LeSOS).
Selain itu, katanya, tanaman organik lainnya yang sudah diajukan mendapatkan sertifikasi yaitu tanaman kopi rakyat ada sekitar 1.000 hektare lebih dan begitu juga dengan tanaman tebu dan jagung.
"Tahun depan tanaman organik tersebut akan mulai dipanen dan diharapkan sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman akan turun saat empat komoditas tanaman organik itu sudah dipanen," katanya.
Bupati Dadang mengatakan, pemerintah daerah mencanangkan sistem pola tanam organik karena ingin memulihkan fungsi kesuburan tanah yang saat ini banyak ditemukan lahan pertanian kurang produktif karena tercemar bahan kimia.
"Sekarang kami gencar melakukan sosialisasi kepada petani agar para petani beralih ke tanaman organik. Mengingat pola tanam organik ini akan sangat menguntunkan petani," ujarnya.
Ia mengakui, memang tidak mudah beralih ke tanaman organik dan awal panen dipastikan akan menurun, namun secara perlahan kesuburan tanah akan kembali normal dan produktivitas panen akan meningkat dua kali lipat. (*)