Surabaya (Antara Jatim) – Puluhan Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) dan Cadet The Reserve Officers Training Corps (ROTC) US Army ikut membantu 170 pelajar SD, SMP, dan SMA se-Surabaya membuat lubang resapan biopori di Jalan Kertajaya, Surabaya, Selasa.
Kepala Departemen Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Kadepiptek) AAL Kolonel laut (P) Isworo di sela pembuatan biopori mengatakan, kegiatan ini diikuti sebanyak 35 anggota AL serta 38 Cadet US Army dan baru pertama kali dilakukan.
"Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Akademi Angkatan Laut dengan Cadet ROTC US Army dan Tunas Hijau yang juga dihadiri pelajar yang tergabung di kader Lingkungan Hidup dan Pramuka," kata Isworo.
Sebelumnya, kegiatan kerja sama lain di bidang kebudayaan juga telah dilakukan, misalnya, dengan memperkenalkan lomba-lomba tradisional dan makanan khas Indonesia. Untuk kali ini, ia memilih membuat lubang biopori karena merupakan salah satu cara penanggulangan bencana.
"Biopori adalah salah satu tugas kita selain perang, yaitu dalam penanggulangan bencana, seperti banjir di Surabaya," ujar Isworo.
Pembina Cadet US Army John Mcalister mengatakan kegiatan pembuatan biopori ini sangat bagus dan menyambut baik kerja sama dengan AAL.
"Saya beserta para siswa sangat antusias dalam kegiatan. Kegiatan ini sangat penting terutama mengajari anak-anak mencintai lingkungan," kata John.
Sementara salah satu Komandan Cadet, Brice Kwiatkowski, mengaku senang dengan kegiatan positif yang dilakukan pelajar Indonesia. "Kegiatan ini sangat bermanfaat, karena membuat biopori bisa menahan resapan air laut dan mencegah banjir," ujarnya.
Meskipun cuaca Surabaya cukup panas, Brice tetap semangat menggali lubang biopori dengan dibantu anak-anak. Ia mengatakan, kegiatan ini sama halnya seperti berolahraga karena menghasilkan banyak keringat.
Di kesempatan yang sama, Presiden Tunas Hijau M. Zamroni juga menuturkan pembuatan lubang biopori berfungsi untuk peningkatan kualitas lingkungan dalam menampung air hujan ke dalam tanah, sekaligus memberi keseimbangan bagi ekosistem.
"Lubang biopori juga bisa menyerap air hujan yang memiliki kegunaan untuk menyuburkan tanah," ucap Zamroni.
Kegiatan ini, kata dia, sudah sering dilakukan oleh Tunas Hijau. Sebelumnya, dalam beberapa bulan terakhir Tunas Hijau melakukan aktivitas serupa di berbagai daerah di Surabaya. Hal itu, selain untuk menyeimbangkan ekosistem juga bertujuan mengenalkan pelajar akan pentingnya menjaga lingkungan.(*)