Bojonegoro (Antara Jatim) - Sejumlah pedagang di Pasar Kota, di Kecamatan Kota, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan omzet penjualan daging sapi meningkat lebih dari 100 persen seiring meningkatnya permintaan dua hari terakhir.
Koordinator pedagang daging sapi di Pasar Kota, Bojonegoro Agus Hariyanto, di Bojonegoro, Rabu, menjelaskan meningkatnya omzet pedagang daging sapi di pasar setempat disebabkan banyak warga lokal yang pulang mudik, selain banyak masyarakat yang memiliki hajatan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Memasuki Puasa Ramadhan, lanjut dia, omzet pedagang daging sapi cenderung sepi, tetapi meningkat tajam sejak dua hari lalu.
"Saya selama Puasa Ramadhan hanya bisa menjual satu ekor sapi per hari, tetapi sekarang sudah bisa dua ekor sapi per hari" kata dia menjelaskan.
Meningkatnya omzet pedagang, menurut dia, tidak hanya dirinya tetapi juga semua pedagang daging sapi di pasar setempat yang jumlahnya 11 pedagang daging sapi di dalam pasar dan tiga pedagang di luar pasar.
"Omzet penjualan saya juga meningkat dua ekor per hari dengan berat sekitar 5 kulintal per hari. Sebelumnya selama Puasa Ramadhan rata-rata hanya satu ekor dengan berat sekitar 2,5 kuintal per hari," kata penjual daging sapi lainnya Ny. Anis Ruhan.
Baik Agus maupun Ny. Anis Ruhan memperkirakan omzet pedagang akan terus meningkat sampai Hari Raya Idul Fitri, bahkan setelahnya.
Agus mengatakan meningkatnya omzet penjualan daging sapi menjelang Hari Raya Idul Fitri di pasar tradisional akan mempengaruhi stok sapi di peternak.
Oleh karena itu, ia memperkirakan harga daging sapi akan naik lagi setelah Hari Raya Idul Fitri.
"Saya masih bertahan dengan harga Rp98.000 per kilogram selam dua hari ini. Ya, setelah ini jelas akan saya naikkan," ucapnya.
Ia membenarkan sejumlah pedagang daging sapi di pasar setempat sudah mulai menaikkan harga menjadi Rp100.000 per kilogram, bahkan ada yang sudah naik menjadi Rp105.000 per kilogram.
"Seharusnya harga daging sapi sekarang sudah Rp105.000 per kilogram," ucap Ny. Anis menegaskan.
Kepala Dinas Perdagangan dan Pasar Pemkab Bojonegoro Basuki, sebelumnya, menjelaskan pemantaun yang dilakukan di sejumlah pasar tradisional yaitu Pasar Kota, Pasar Banjarjo, juga di Kecamatan Kota dan Pasar Dander, di Kecamatan Dander, tidak ada gejolak kenaikan harga komoditas.
"Harga komoditas cenderung stabil, sebab pasokan melimpah," ucapnya. (*)