"Tiga kasus ini ditemukan selama kurun Januari hingga sekarang," kata Kasi Pencegahan Penyakit dan Imanusasi Dinkes Tulungagung Satrio Wibowo di Tulungagung, Kamis.
Ia mengatakan tiga kasus suspect difteri itu merupakan temuan baru selama kurun 2017. Sebelumnya pada 2016, dinkes juga mendapati kasus sejenis yang menyerang pada 12 pasien.
Namun setelah dilakukan pengambilan sampel dan pemeriksaan atau uji laboratorium, kata dia, dari 12 pasien itu tak satupun dinyatakan positif difteri.
"Untuk 2017 ini, masih menemukan tiga orang. Terakhir akhir Mei kemarin menemukan satu pasien dan akan kami lakukan pengambilan sampel untuk diuji di laboratorium kesehatan," katanya.
Satrio Wibowo mengatakan, sejauh ini dinkes telah melakukan pengobatan pencegahan ke keluarga dan teman dekat pasien agar tak terjadi penularan.
Jika kemudian ada yang positif, kata dia, maka akan ditempuh langkah "outbreak response immunization" atau (ORI), yakni memberikan imunisasi masal kepada orang yang kemungkinan berisiko tertular.
Penjelasan Satrio, langkah ORI dimaksudkan untuk memutus rantai penularan dan mencegah semakin meluasnya kasus difteri di suatu wilayah.
"Penyakit ini tak bisa disepelekan. Sebab, terlambat penanganan bisa mengakibatkan kematian," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Tulungagung Ana Saripah mengatakan jika penyakit difteri menularkan melalui udara.
Selain itu, Ana menjelaskan bahwa ada beberapa metode penularan lain yang perlu diwaspadai, di antaranya melalui barang-barang yang sudah terkontaminasi bakteri seperti mainan atau handuk dan masih banyak lainnya.
"Penularannya melalui udara. Jadi cukup cepat alurnya. Misal penderita itu batuk, maka droplet yang dikeluarkan ketika batuk itu tak terbawa angin dan otomatis tak sengaja terhirup orang lain," katanya.
Dikatakan, pada kurun 2011 Jawa Timur pernah dinyatakan berstatus kejadian luar biasa (KLB) penyakit difteri, karena temuan kasusnya yang meluas di sejumlah daerah dan memicu sejumlah kematian.
Sementara di Tulungagung, sampai sekarang masih ditemukan orang dengan suspect difteri namun belum sampai menyebabkan kematian.(*)