Manila, Filipina (Antara Jatim) - Upacara militer Angkatan Laut Filipina menyambut kedatangan kapal perang BRP Davao Del Sur LD 602, yang merupakan ekspor kapal perang kedua PT PAL Indonesia saat berlabuh di Pelabuhan Manila, atau negara pemesan Filipina Rabu, sore pukul 16.00 waktu setempat.
"Kami harapkan kedatangan kapal kedua ini akan menjadikan Angkatan Laut Filipina lebih kuat dan mempunyai kredibilitas di mata internasional," kata Panglima Armada Angkatan Laut Filipina, Rear Adm Gaudencio Collado Jr saat upacara penyambutan di Pier 15 South Habour, Manila, Rabu.
Ia mengatakan, kedatangan BRP Davao Del Sur LD 602 juga akan melengkapi armada Angkatan Laut Filipina, setelah kapal pertama BRP Tarlac tiba pada 2016.
Sementara Kepala perjalanan eskpor kedua yang juga General Manager Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia Satriyo Bintoro mengaku berterima kasih kepada negara pemesan, Filipina dengan adanya upacara penyambutan secara militer.
Ia mengatakan, PT PAL Indonesia masih akan menggaransi keberadaan kapal perang buatannya selama setahun, dan siap melakukan kerja sama pembinaan kepada Angkatan Laut Filpina terkait keberadaan teknologi dalam kapal.
"Poin penting dalam ekspor kapal perang kali ini adalah konsumen merasa senang dan puas, serta kami siap bekerja sama dalam hal teknologi keberadaan kapal," katanya.
Kapal kedua ini sebelumnya tiba di Pelabuhan Manila pada Senin (8/5) pukul 11.00 waktu setempat, namun belum diperkenankan berlabuh dan hanya melakukan lego jangkar di sekitar Pelabuhan Manila.
Kemudian, kapal diperkenankan berlabuh setelah adanya upacara seremonial penyambutan yang dilakukan oleh angkatan laut setempat.
Untuk sampai di Pelabuhan Manila, kapal yang memiliki panjang 123 meter dan lebar 21 meter itu harus menempuh lima hari perjalanan laut dari Surabaya, dengan melewati Laut Jawa, Selat Makasar kemudian perbatasan Indonesia dan Filipina.
Kapal Perang BRP Davao Del Sur LD 602 merupakan kapal jenis "Strategic Sealift Vessel" (SSV) pesanan kedua Kementerian Pertahanan Manila dengan total nilai pembelian sekitar Rp1,1 triliun untuk dua kapal.(*)
Video oleh: Abdul Malik Ibrahim