Surabaya (Antara Jatim) - Mantan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur Anton Setiadji menyatakan siap maju jika dicalonkan dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim).
"Kalau rakyat menghendaki, ya, saya siap maju. Tapi itu kan nanti terserah partai politik," katanya, di sela kegiatan bimbingan teknik dan rapat pimpinan wilayah Partai Berkarya di Surabaya, Rabu.
Selepas pensiun dari Kepolisian Republik Indonesia pada bulan Januari lalu, lulusan terbaik Akademi Polisi tahun 1983 itu menyibukkan dirinya di Partai Berkarya.
Partai politik besutan Hutomo Mandala Putra tersebut telah mendapat legitimasi sebagai partai politik di Indonesia dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tertanggal 13 Oktober 2016.
Anton dipercaya oleh putra mantan Presiden Soeharto itu sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Berkarya Jawa Timur.
"Kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Berkarya di 38 kabupaten/ kota se- Jawa Timur telah terbentuk semuanya. Sekarang tinggal fokus ke verifikasi Komisi Pemilihan Umum, biar kader-kader di 38 DPD se- Jawa Timur ini bisa ikut pemilihan umum," ujarnya.
Di tengah kesibukannya melakukan pembinaan kader-kader Partai Berkarya di tingkat provinsi Jawa Timur, belakangan beredar kabar bahwa Anton telah dipinang Khofifah Indar Parawansa, yang kini menjabat Menteri Sosial, untuk menjadi calon wakilnya dalam Pilgub Jatim yang diagendakan berlangsung tahun 2018.
Namun kepada wartawan Anton menepis kabar tersebut. "Ah, kata siapa," ujarnya.
Anton kemudian meluruskan bahwa yang benar adalah Partai Berkarya sudah pasti mendukung pencalonan diri Khofifah dalam Pilgub Jatim 2018.
"Sedikitnya ada 80 kiai se- Jawa Timur yang telah bergabung dengan Partai Berkarya dan semuanya telah menyatakan dukungannya terhadap Khofifah," ujarnya.
Namun Anton, kepada wartawan, lebih lanjut mengaku juga telah mendengar kalau dirinya belakangan disebut-sebut bakal digandeng menjadi wakil Khofifah dalam pencalonan Pilgub Jatim mendatang.
"Tapi secara pribadi sampai sekarang saya masih belum dihubungi sama Khofifah, mungkin karena beliaunya sendiri belum mendeklarasikan diri sebagai Calon Gubernur Jatim," ujarnya. (*)