Madiun (Antara Jatim) - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Madiun, Jawa Timur mencatat jumlah pengangguran di wilayah setempat hingga saat ini mencapai 5.700 orang.
"Para pengangguran tersebut kebanyakan berasal dari kalangan lulusan SMA yang belum mampu melanjutkan kuliah atau sedang menunggu panggilan kerja," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Madiun Suyoto kepada wartawan, Selasa.
Meski demikian, jumlah atau angka tersebut masih belum final, bisa saja bertambah atau mungkin berkurang. Sebab, pihaknya hingga saat ini belum bisa melakukan pendataan secara detail.
"Sistem pendataan akan kami perbarui lagi agar datanya betul-betul akurat. Itu masih angka kasar, menyusul perkiraan pegangguran dari angkatan kerja dari lulusan SMA yang baru saja merayakan kelulusannya pekan lalu," kata dia.
Berdasarkan catatan Dinas Pendidikan Jawa Timur wilayah Madiun, ada sebanyak 1.633 siswa SMA yang lulus, kemudian 2.786 siswa SMK, dan 469 siswa MAN yang lulus tahun ini. Dari jumlah tersebut, sekitar 30 persen dari total siswa yang lulus dipastikan akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Sedangkan sisanya dipastikan mencari pekerjaan.
Sementara, data disnaker mencatat, sepanjang Januari-April 2017, sudah ada sekitar 200-an orang yang datang ke kantor Disaker setempat untuk mengurus surat Kuning atau kartu pencari kerja.
"Dari jumlah tersebut, setengahnya adalah lulusan SMA/SMK/sederajat. Sedangkan, untuk lulusan SMK, kami sudah antisipasi dengan melakukan sosialisasi info bursa kerja," kata Suyoto.
Ia menjelaskan, banyaknya pengangguran tersebut disebabkan karena minimnya lapangan pekerjaan di Kota Madiun. Guna mengatasi hal tersebut, pihaknya setiap tahun rutin menggelar bursa kerja dengan menggandeng puluhan perusahaan dari Kota Madiun sendiri maupun sejumlah kota besar.
Selain rutin menggelar bursa kerja, disnaker juga menjalin kerja sama dengan perusahaan luar daerah seperti perusahaan di Batam untuk menampung angkatan kerja yang ada.
"Kerja sama dengan perusahaan dan bursa kerja itu bertujuan agar angkatan kerja yang tidak melanjutkan kuliah itu bisa langsung diterima bekerja. Dengan begitu, tidak menambah angka pengangguran di kota," terangnya.
Upaya lainnya dalam menekan angka pengangguran adalah, Pemkot Madiun sering melakukan pelatihan ketrampilan atau kewirausahaan.
Sehingga diharapkan angkatan kerja dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. (*)