Situbondo (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mencatat angka pengangguran mencapai 15.722 orang, atau 5,83 persen dari jumlah angkatan kerja tahun 2020 sebanyak 269.461 orang.
"Pandemi COVID-19 ini memberikan dampak yang luar biasa terhadap meningkatnya jumlah pengangguran," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Situbondo Didik Sulistiyono di Situbondo, Sabtu.
Ia mengatakan, salah satu tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Dinas Tenaga Kerja yaitu tentang ketenagakerjaan. Dalam hal ini pihaknya berupaya untuk terus menekan dan mengurangi angka pengangguran.
Untuk mengurangi angka pengangguran, Disnaker setempat juga sudah bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di wilayahnya.
"Alhamdulillah selama ini kami bekerja sama dengan beberapa perusahaan yang bisa menyerap tenaga kerja, salah satunya perusahaan yang bekerja di bidang industri playwood," kata Didik.
Ia mencontohkan, salah satu perusahaan yang berada di Desa Lamongan, Kecamatan Arjasa, itu, membutuhkan tenaga kerja sebanyak 300 orang, termasuk juga di beberapa perusahaan lainnya di Situbondo. Perusahaan tersebut juga bekerja sama dengan Jepang.
"Kalau dengan pemerintah Jepang, khusus untuk lulusan SMA sederajat atau S1. Mereka bisa magang di Jepang. Kalau cocok, kontraknya bisa dilanjut," tutur Didik.
Data diperoleh, berdasarkan hasil survei angkatan kerja nasional yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pada Agustus 2020. Angka pengangguran di Situbondo selama kurun waktu 5 tahun yakni 2015-2020 mengalami fluktuasi.
Pada 2015, angka pengangguran terbuka sebanyak 13.013 orang atau 3,57 persen dari jumlah angkatan kerja. 2017 menurun menjadi 5.723 atau 1,49 persen. 2018 naik menjadi 7.359 atau 1,85 persen. 2019 melonjak di angka 11.148 atau 2,82 persen.
Dan pada 2020 angka pengangguran naik tajam karena dampak pandemi COVID-19, mencapai 15.722 atau 5,83 persen dari jumlah angkatan kerja. (*)