Sidoarjo (Antara Jatim) - Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur siap mengawal realisasi pembubaran organisasi kemasyarakatan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) oleh pemerintah pada tingkat daerah.
Ketua PC GP Ansor Kabupaten Sidoarjo, Rizza Ali Faizin melalui keterangan tertulisnya Selasa, mengatakan, usulan pembubaran HTI oleh pemerintah memalui menkopolhukam dirasa sangat tepat.
"Hal ini demi keberlangsungan, ketertiban, ketentraman dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), mengingat HTI telah nyata secara faktual menjadi kelompok yang mengagendakan perubahan azas dan ideologi bangsa dan mengamcam keutuhan NKRI," katanya.
Pihaknya mengaku sangat berterima kasih kepada pemerintah sekaligus kami mengawal realisasinya di daerah khususnya di Sidoarjo.
"Mengingat ada kemungkinan pengikut HTI akan menolak pembubaran ini dengan segala upaya, ataupun mereka akan bermetamorvosa menjadi organisasi lain atau bahkan yang lebih parah secara organisatoris," ujarnya.
Ia mengatakan, pengikut HTI akan bubar namun secara aktivitas ideologi dan gerakan mereka tetap beroperasi dengan melakukan beberapa propaganda proyek khilafah melalui media atau masuk dan menyusup kelembaga organisasi formal yang sah dan diakui oleh negara.
"Maka dari itu kami PC GP Ansor Sidoarjo akan melakukan gerak cepat untuk mengawal dan merealisasikan keputusan pemerintah ini dengan beberapa upaya," katanya.
Pertama, kata dia, akan mendukung dan berada di belakang pemerintah untuk mengawal secara legal formal pembubaran ormas HTI hingga tingkat pengadilan.
"Kami akan mengawal keputusan pemerintah ini dengan segala konsekuensinya sekaligus berupaya bahwa ormas HTI tidak hanya bubar secara organisatoris melainkan juga berhenti melakukan propaganda perpecahan NKRI dengan agenda khilafah internationalnya," katanya.
Ia mengatakan, PC GP Ansor sidoarjo juga siap dan akan melakukan pemetaan dan penggalian data para mantan pengikut HTI dan akan memantau aktivitasnya bahkan jika mereka mau, akan melakukan rehabilitasi kebangsaan untuk mengajak mereka memahami ideologi bangsa dalam perspektif keagamaan dan keragaman.
"Sekaligus mengajak mereka menikmati hidup damai di bawah pangkuan ibu pertiwi," katanya.
Ia menambahkann, karena masih ada upaya "conter" wacana yang dilakukan beberapa pihak yang tidak sepakat akan pembubaran ini (baik dengan asumsi kebebasan berserikat, prinsip demokrasi hingga menuduh pemerintah sebagai rezim anti islam), GP Ansor akan mem"backup" penuh keputusan pemerintah ini.
"PC GP Ansor Sidoarjo selain melakukan 'backup' wacana dan ideologi kami juga siap menjadi relawan dan akan membuka posko rehab ideolohys (mantan anggota HTI) yang ingin kembali menjadi waraga negara Indonesia yang baik," katanya.
Sebagai aparat negara, lanjut dia, pihaknya berharap kepada TNI dan Polri untu berada digarda terdepan membela NKRI termasuk di antaranya mengawal kebijakan pembubaran HTI,memantau dan memberi pendekatan preventif terhadap mantan anggota ormas HTI.
"Kepada pemerintah kedepan harus lebih selektif, wasapa dan berhati-hati dalam memproses serta memberi izin organisasi dan ormas tertentu, jangan jangan sampai antara izin yang disampaikan kepada pemerintah berbeda denga misi perjuangan dan aktivitas gerakan di lapangan," tuturnya.(*)