Bojonegoro (Antara Jatim) - Peneliti dari Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" (UPNV) Yogyakarta mengharapkan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, bisa memperoleh sertifikat "geoheritage petroleum" dan "geopark petroleum" dari Menteri ESDM pada Oktober.
"Harapan kami Menteri ESDM mengeluarkan sertifikat geoheritage petroleum dan geopark petroleum Oktober bersamaan dengan HUT Bojonegoro," kata Peneliti UPNV Yogyakarta Dr. Jatmika Setiawan di Yogyakarta, yang dihubungi Antara dari Bojonegoro, Minggu.
Saat ini, lanjut dia, Badan Geologi Bandung masih merevisi dan mengoreksi "dosier" atau dokumen ilmiah potensi geoheritage petroleum dan geopark petroleum berdasarkan usulan Tim UPNV Yogyakarta.
"UPNV mengusulkan 20 geosite/geotapak di Bojonegoro masuk geoheritege petroleum dan geopark petroleum," katanya.
Ia menyebutkan sebanyak 20 geosite/geotapak di Bojonegoro, antara lain, Kedungmaor di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, lapangan sumur minyak tua di Kecamatan Kedewan, Bengawan Solo purba di Kecamatan Padangan.
Selain itu, juga Kahyangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, dan sejumlah lokasi lainnya seperti air panas, watu gandul, di Kecamatan Gondang.
Apalagi, lanjut dia, di daerah setempat juga banyak ditemukan fosil binatang laut purba juga fosil purba binatang darat.
Menurut dia, dengan dikeluarkan sertifikat dari Menteri ESDM terkait geoheritage petroleum dan geopark petroleum berarti Bojonegoro masuk cagar alam geologi tingkat Nasional.
"Untuk bisa masuk geoheritage dan geopark tingkat Internasional harus memperoleh penilaian dari Unesco," jelas dia.
Bupati Bojonegoro Suyoto, sebelumnya, menjelaskan kalau memang Bojonegoro masuk cagar alam geologi berarti lokasi yang sudah ditetapkan masuk dalam geoheritage petroleum tidak boleh diganggu.
"Ibaratnya menebang satu pohon saja di lokasi yang masuk cagar budaya tidak diperbolehkan," ucapnya menegaskan.
Ketua Tim Verifikasi Geopark Petroleum dari Badan Geologi Bandung Ir. Andiani, mentargetkan Bojonegoro dan Yogyakarta bisa memperoleh sertifikat geoheritage petroleum (warisan geologi) dan geopark petroleum tingkat nasional dari Menteri ESDM pada 2017.
Sesuai dokumen , lanjut dia, potensi yang ada di Bojonegoro dan Yogyakarta sudah layak masuk geoheritage.
"Dari dokumen potensi goheritage Bojonegoro berkisar 80-100 persen memenuhi persyaratan. Tapi saya harus kembali lagi untuk mengunjungi lokasi yang memiliki potensi "geoheritage" di Bojonegoro," katanya. (*)
Peneliti UPNV Harapkan Bojonegoro Peroleh Sertifikat "Geoheritage Petroleum"
Minggu, 16 April 2017 12:36 WIB