Ponorogo (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, memastikan pembangunan barak atau relokasi sementara pengungsi di Dusun Tangkil masih berada di zona aman meski hanya berjarak sekitar 500-an meter dari titik longsor utama.
"Kami sudah cek serta kaji bersama tim PVMBG dan tim kaji cepat UGM dan di sini dinyatakan aman," kata Plt Kepala BPBD Ponorogo Sumani dikonfirmasi di posko induk tanggap darurat bencana Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Minggu.
Menurut dia, ring-1 atau daerah paling berbahaya potensi longsor hanya di sepanjang lereng Gunung Gede, kawasan perbukitan yang ada di kaki Gunung Wilis di wilayah Desa Banaran yang longsor besar dan menimbun 32 KK, Sabtu (1/4)
Sementara lokasi posko induk tanggap darurat bencana dan barak pengungsi yang menjadi relokasi semengara pengungsi berada di seberang bukit dan tidak masuk area retakan.
Sikap dan keyakinan Sumani bersama BPBD Ponorogo tersebut bertolak belakang dengan langkah tim DVI (disaster victim identification) Dokkes Polda Jatim yang memilih hengkang dari posko identifikasi DVI yang berada tak jauh dari titik nol lokasi longsoran, atau persis di atas posko induk tanggap darurat bencana dengan jarak kurang dari 100 meter.
"Kami baru tahu lokasi posko DVI itu ternyata ada di ring 1 setelah secara tidak sengaja berjalan ke atas dan mendapati ada jejak rekahan tanah. Setelah kami tanya, daerah itu masih area rawan longsor," kata koordinator tim DVI Dokkes Polda Jatim AKBP Ony Swasono dalam satu perbincangan dengan Antara, beberapa waktu sebelumnya.
Namun informasi keberadaan posko dan barak pengungsian yang berada di zona bahaya longsor atau ring 1 dibantah oleh Sumani.
Ia menegaskan aktivitas posko maupun pendirian pengungsian berada di zona aman dari potensi longsor meski pada hari pertama mulai didirikan posko induk tanggap darurat bencana yang hanya berjarak kurang dari 500 meter dari titik nol sempat diprotes oleh komunitas radio antarpenduduk Indonesia (RAPI).
"Siapa yang omong itu, harusnya klarifikasi dulu ke kami lah supaya tidak simpang-siur informasinya," kata Sumani.
Ada dua tempat relokasi sementara yang saat ini dibangun, pertama di dekat posko induk yang berada persis di seberang titik longsor utama lereng Gunung Gede, dan kedua berjarak 150-an meter di bawah barak pertama dengan asumsi total bisa menampung 19 KK.
Warga dan relawan masih aktif melakukan kegiatan kemitigasian maupun aktivitas keseharian meski lokasi longsor berjarak cukup dekat.(*)
BPBD Pastikan Barak Pengungsi di Zona Aman
Minggu, 9 April 2017 8:35 WIB
Sikap dan keyakinan Sumani bersama BPBD Ponorogo tersebut bertolak belakang dengan langkah tim DVI (disaster victim identification) Dokkes Polda Jatim yang memilih hengkang dari posko identifikasi DVI yang berada tak jauh dari titik nol lokasi longsoran, atau persis di atas posko induk tanggap darurat bencana dengan jarak kurang dari 100 meter.