Lumajang (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang bersama masyarakat menanam ratusan bibit pohon cemara laut untuk mencegah abrasi di Pantai Mbah Drajid di Desa Wotgalih, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat.
"Penanaman bibit pohon yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Lumajang bersama masyarakat ini diharapkan bisa menahan abrasi pantai di lokasi bekas penambangan pasir besi," kata Bupati Lumajang As'at Malik saat melakukan penanaman pohon cemara laut di Pantai Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang.
Setelah tidak adanya aktivitas penambangan pasir besi, lanjut dia, kawasan pantai terlihat sangat jarang tanaman, sehingga dikhawatirkan terjadi abrasi di pesisir pantai tersebut.
"Mudah-mudahan pohon yang ditanam di pesisir pantai bisa mencegah bencana alam dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan," tuturnya.
Kegiatan tanaman pohon di sepanjang Pantai Mbah Drajid Wotgalih itu merupakan bagian dari program yang dicanangkan Kementerian Kehutanan tentang penananam 1 miliar pohon.
"Penanaman berbagai jenis pohon tersebut dapat mengembalikan keasrian dan keindahan lingkungan yang terjaga dengan banyaknya pohon di Pantai Mbah Drajid Desa Wotgalih ini," katanya.
Bupati Lumajang mengatakan penanaman ratusan pohon dapat mengembalikan kondisi lingkungan setelah rusak akibat penambangan pasir besi, sehingga penanaman pohon tersebut dapat menahan tsunami dan abrasi pantai, serta mengembalikan keasrian lingkungan laut.
"Rehabilitasi cemara laut atau cemara udang (Casuarina equisetifolia) pada lahan pantai berpasir yang semula gersang dan tidak dimanfaatkan, dapat meningkatkan produktivitas dan mendatangkan keuntungan bagi masyarakat setempat," ujarnya.
Penanaman bibit cemara laut adalah salah satu teknik konservasi tanah secara vegetatif dan bersifat permanen, selain untuk memperindah dan menghijaukan lahan pantai berpasir.
Sementara aktivis Laskar Hijau Gufron mengatakan kegiatan penanaman tersebut merupakan inisiasi pemerintahan Desa Wotgalih yang dulunya binaan dan advokasi Laskar Hijau pada tahun 2010 yang menolak tambang pasir besi.
"Kegiatan itu juga sebagai upaya untuk menuju desa wisata dan juga program Pemkab Lumajang sebagai desa ekowisata," katanya.
Ia mengatakan penanaman bibit pohon cemara udang merupakan komitmen bersama setelah menolak tambang daerah pesisir Pantai Wotgalih karena lokaso itu akan dioptimalkan sebagai daerah pariwisata, pertanian, dan perikanan.
"Kami berharap tidak ada lagi pertambangan pasir besi di kawasan pesisir selatan Lumajang karena pantai tersebut akan rusak dan berpotensi menjadi bencana alam," ujarnya.(*)