Surabaya (Antara Jatim) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan edukasi atau pendidikan terkait penggunaan bantuan sosial (bansos) nontunai, untuk mendukung implementasi Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).
Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Kusumaningtuti S Soetiono, Kamis di Surabaya, mengatakan melalui kegiatan edukasi ini diharapkan adanya kedisplinan dalam pencatatan pemasukan dan pengeluaran.
Selain itu, kata dia, juga diharapkan dapat memahami pengalokasian dana untuk kebutuhan dan menyisihkan sebagian dana untuk berinvestasi melalui penggunaan produk/jasa keuangan, sehingga hal ini akan mendukung peningkatan inklusi keuangan.
"Dalam pemberian edukasi ini, kami fokus kepada perempuan karena sebagai pemegang kendali keuangan keluarga, sehingga perlu dibekali dengan keterampilan dalam perencanaan dan pengelolaan keuangan," katanya.
Kusumaningtuti mengatakan, dengan adanya edukasi diharapkan pula ke depan bisa lebih cerdas dan mandiri secara finansial, sebab pemahaman pengelolaan keuangan keluarga yang baik merupakan kunci peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Melalui kegiatan ini, OJK juga mendorong peserta menjadi menjadi agen literasi dan inklusi keuangan, dan melakukan pendampingan pengelolaan keuangan bagi masyarakat di sekitarnya," katanya.
Sementara, kegiatan edukasi yang digelar di Surabaya itu akan berlangsung selama tiga hari berturut-turut, dari tanggal 23-25 Maret 2017, dengan sasaran masyarakat berpendapatan rendah, pelaku usaha mikro dan kecil, serta perempuan.
"Kegiatan edukasi keuangan ini kami laksanakan bagi masyarakat berpendapatan rendah melalui pembekalan bagi 200 agen penyalur bantuan sosial nontunai, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bansos," katanya.
Kegiatan tersebut, digelar dengan kerja sama Kementerian Sosial, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Bank Indonesia, dan Pemerintah Kota Surabaya.
"Kota Surabaya merupakan salah satu kota dengan jumlah penerima dana bansos terbesar, sedikitnya 70 ribu keluarga, dan tema yang diusung adalah “Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Melalui Pengelolaan Keuangan yang Bijak”," katanya.(*)