Kediri (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur, berencana mengembangkan potensi wisata di wilayah bagian selatan daerah ini, terutama kawasan yang terdapat Gunung Wilis, yang disebut "Selingkar wilis".
"Wilis ini (Gunung Wilis) tidak hanya jadi prioritas provinsi, tapi nasional. Tentang selingkar wilis, kami dorong kabupaten/kota, bahwa objek ini kelak jadi andalan nasional," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Jarianto saat di Kediri, Selasa.
Jarianto yang ditemui dalam lokakarya wisata agro Jatim di salah satu hotel Kota Kediri ini mengatakan, ke depan harus ada sinkronisasi program yang berkesinambungan antara pemerintah provinsi dengan tujuh daerah yang masuk selingkar wilis. Daerah itu antara lain Kabupaten Trenggalek, Tulungagung, Kota/Kabupaten Kediri, Ponorogo, Nganjuk, dan Madiun.
Ia menyebut, saat ini pemerintah provinsi sudah menyusun rencana induk pengembangan pariwisata dalam waktu 20-25 tahun ke depan. Adanya pengembangan wisata di selingkar wilis juga menjadi salah satu prioritas dari pemerintah provinsi.
Pihaknya juga berharap, seluruh daerah yang masuk di kawasan selingkar wilis ini bisa bekerjasama, sehingga rencana pemerintah ini bisa terealisasi. Kawasan ini masuk sebagai salah satu kawasan strategi pariwisata provinsi.
"Harapan kami, daerah itu bisa ikut mendorong bersama-sama, sehingga ini jadi agenda nasional. Pun tidak hanya soal materi, pekerjaan, tapi pemikiran atau etika, bagaimana mendukung langkah ke depan selingkar wilis ini," katanya.
Ia menyebut, potensi wisata di selingkar wilis ini sangat menarik. Pemandangan alamnya juga menarik, sehingga hal ini berpotensi menjadi wisata yang menarik.
Terkait dengan risiko longsor di kawasan Gunung Wilis, ia mengakui hal itu bisa terjadi.`Namun, ia berharap pemerintah daerah pun juga ikut berpartisipasi, mengantisipasi terjadi longsor.
"Daerah indah itu risiko tinggi, ada tebing, pegunungan. Makanya, kami berharap kesiapan daerah penyangga selingkar wilis itu," ujarnya.
Terkait dengan perkembangan untuk program selingkar wilis itu, ia mengaku untuk studi kelayakan yang dilakukan, dengan melibatkan pekerjaan umum. Pihaknya juga berencana pada 2017 ini sudah dilakukan "Detail Engineering Design" (DED).
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, Olahraga Kota Kediri Nur Muhyar mengatakan pemerintah kota juga sangat mendukung dengan program selingkar wilis itu.
"Untuk pengembangan sesuai dengan potensi kami, ada perhotelan, kuliner, jasa restoran, oleh-oleh, jasa wisata, biro jasa, atau transportasi," katanya.
Ia mengatakan, adanya program ini tentunya berpotensi sangat baik untuk pengembangan daerah. Terlebih lagi, pemkot juga terbuka soal perizinan, sehingga hal itu juga menunjang potensi pengembangan wisata di daerah.
Acara lokakarya tersebut diikuti instansi dinas pariwisata seluruh Jatim, pengusaha wisata, maupun instansi terkait lainnya. (*)