Ngawi (Antara Jatim) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soeroto Ngawi, Jawa Timur, merawat seorang pasien bayi yang menderita gizi buruk.
Bayi perempuan bernama Isna Uli Ramadhani berusia delapan bulan, itu asal Desa Jururejo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi. Isna merupakan anak kedua dari pasangan Zainal Arifin dan Siti Nuraisyah.
"Dilihat dari kondisinya, pasien masuk kategori gizi buruk marasmus," ujar dokter spesialis anak di RSUD dr Soeroto Ngawi, dr Melita Widyastuti Sp.A kepada wartawan di Ngawi, Senin.
Menurut dia, di usia delapan bulan, bobot Isna hanya 3,8 kilogram. Padahal untuk bayi seusia dia, normalnya bobot telah mencapai 8 kilogram.
Karena bobotnya kurang, tubuh Isna sangatlah kurus. Ia menilai gizi buruk yang diderita Isna tersebut diakibatkan kondisi cacat lahir yang dialami anak kelahiran 6 Juni 2016 itu.
Selain itu, bentuk bibir Isna tidak sempurna atau sumbing. Kondisi tersebut terjadi sejak pasien di dalam kandungan ibunya. Diduga terjadi infeksi saat di dalam kandungan, baik yang disebabkan virus toksoplasma ataupun pengaruh obat tetratogenik.
"Kondisi bibirya yang sumbing, membuat bayi tersebut kesulitan mengisap sekaligus menelan. Akibatnya ia menjadi kekurangan nutrisi dan menghambat pertumbuhan serta perkembangan bayi. Imbasnya menjadi gizi buruk," kata dia.
Untuk meningkatkan bobot bayi tersebut, tim medis memasang selang khusus ke saluran pencernaan Isna. Hal tersebut dilakukan guna mencukupi kebutuhan nutrisinya.
"Setelah, bobot mencapai 10 kilogram, sesuai prosedur bisa dilakukan operasi rekonstruksi bibir sumbing. Hanya saja bentuknya tidak bisa sempurna," katanya.
Sementara, Isna sudah hampir satu bulan dirawat di RSUD Ngawi dengan fasilitas biaya BPJS. Bahkan rumah sakit tersebut telah merujuk Isna untuk dirawat di RSUD dr Soedono Kota Madiun. Namun, karena keterbatasan biaya operasional, orang tuanya yang bekrja sebagai petani memilih Isna tetap dirawat di Ngawi.
Adapun, awalnya bayi malang tersebut mengalami demam tinggi. Ibunya lalu membawa ke rumah sakit untuk diperiksa. Setelah diperiksa, ternyata bayi tersebut menderita gizi buruk. (*)