Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menyarankan kuliner Indonesia lebih inovatif sehingga bisa dinikmati oleh siapapun, termasuk warga negara asing.
"Kuliner-kuliner di Indonesia sangat luar biasa, tapi harus ada terobosan baru dan tidak takut berinovasi agar pasar semakin besar," ujarnya di sela menghadiri demonstrasi masakan Jepang di kediaman Konsul Jenderal Jepang di Surabaya Yoshiharu Kato, Jumat.
Menurut dia, sudah bukan menjadi rahasia umum bahwa kuliner di Indonesia menjadi buruan wisatawan asing, namun yang perlu diingat adalah kuliner asal Indonesia yang berada di negara lain.
Gus Ipul, sapaan akrabnya, mencontohkan beberapa rumah makan masakan Indonesia di luar negeri yang penikmatnya juga berasal dari warga negara Indonesia sendiri.
"Nah, sekarang harus dibalik, bahwa penikmat makanan Indonesia itu orang-orang asing sana. Mereka pasti akan ketagihan kalau makanan seperti rawon, soto, atau sate dikemas sedemikian rupa dan disesuaikan dengan lidah masyarakat setempat," ucapnya.
Pada kesempatan itu, Gus Ipul yang didampingi Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar melihat bagaimana cara memasak makanan khas "Negeri Sakura", yaitu Ehomaki, bahkan turut memasak makanan khas Jepang lainnya, yakni Tempura.
"Setelah saya melihat, kemudian ikut memasak, ternyata banyak pelajarannya. Yang pasti, masak tak sekadar memasak, tapi ada penghitungan matang, termasuk saat kapan memasukkan makanan ke minyak yang sudah dipanaskan," kata orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut.
Hal senada dikatakan juru masak asal Indonesia Ken Kurniawa Sutanto atau yang akrab disapa Chef Ken, bahwa makanan Indonesia memiliki potensi besar di kancah internasional.
"Yang paling penting bagaimana membuat masakan Indonesia dibungkus semenarik mungkin dan terus diperkenalkan," kata juru masak berkepala pelontos yang namanya populer usai mengikuti kompetisi memasak "Master Chef Indonesia" tersebut.
Sementara itu, demonstrasi masakah Jepang tersebut termasuk dalam rangkaian "Japan Weeks 2017", yang menghadirkan juru masak asli Jepang, Masato Tsuki.
Konsul Jenderal Jepang di Surabaya Yoshiharu Kato mengaku bangga bisa memperkenalkan makanan tradisional Jepang ke sejumlah pejabat di provinsi serta tamu-tamu dari konsulat negara lainnya.
"Demonstrasi masakan Jepang ini baru pertama kalinya disajikan dan makanan ini memiliki makna, bahkan termasuk makanan kesukaan dewa," katanya. (*)
Video oleh : Fiqih A