Surabaya (Antara Jatim) - Prajurit Komando Armada RI Wilayah Timur (Koarmatim) mengenalkan budaya Indonesia di sela mengikuti latihan bersama (latma) multinasional dengan sandi AMAN 2017 di Pakistan.
Kadispenarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman melalui surat elektronik yang diterima Antara di Surabaya, Senin menginformasikan perwakilan Koarmatim mempertunjukkan kebudayaan Indonesia di atas geladak KRI Sultan Iskandar Muda 367 saat kapal itu sandar di Dermaga Karachi, Pakistan, pada Jumat (10/2) lalu.
"Kami gelar ‘coctail party’ di geladak heli KRI Sultan Iskandar Muda 367. Ini merupakan tradisi angkatan laut dunia yang juga merupakan rangkaian dari kegiatan Latma Multinasional AMAN 2017," kata Maman.
Dalam kesempatan itu ditampilkan berbagai pertunjukan seni tari tradisi, seperti remo dan jaranan, selain juga juga lagu khas poco-poco, yang semakin menunjukkan identitas negara Indonesia yang memiliki keberagaman seni serta budaya.
Juga ditampilkan kelompok band yang dimainkan oleh perwira-perwira KRI Sultan Iskandar Muda 367. Tak cuma itu, prajurit KRI Sultan Iskandar Muda menampilkan miniatur kapal perang hasil produksi dalam negeri buatan PT PAL dan juga beberapa senjata tempur milik Kopaska buatan PT Pindad.
Hadir dalam acara itu Konsulat Jenderal RI di Karachi Dempo Awang Yuddie beserta staf, serta warga negara Indonesia yang tinggal di Karachi. Tampak juga hadir sejumlah pejabat Angkatan Laut Pakistan, serta beberapa pejabat Angkatan Laut dari negara tetangga, Malaysia.
Latma Multinasional AMAN berlangsung mulai tanggal 10 hingga 14 Februari di Karachi, Pakistan. Maman menjelaskan, latihan bersama ini telah rutin diselenggarakan sejak tahun 2007 untuk meningkatkan kerja sama regional dan menjaga stabilitas, serta 'interoperabilitas' dengan tujuan menanggulangi kejahatan di laut, seperti terorisme dan pembajakan.
"Konsep Latma Multinasional AMAN ke-17 tahun ini mengembangkan teori dan praktek respons, taktik, teknik dan prosedur (RTTPs) terhadap resiko ancaman non-tradisional melalui operasi perencanaan perang taktis, latihan antikapal selam, komunikasi, boarding dan pertahanan udara," ujarnya.
Sebanyak 36 negara berpartisipasi dalam latihan bersama itu, di antaranya, Australia, Azerbaijan, Bahrain, Bangladesh, Brazil, China, Denmark, Mesir, Prancis, Iran, Italia, Jepang, Kazakhstan, Kuwait, Malaysia, Maladewa, Maroko, Myanmar, Nigeria, Sudan Utara, Oman, Filipina, Polandia, Qatar, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Sri Lanka, Tanzania, Turki, Turkmenistan, UAE, dan Amerika Serikat.
Commander Pakistan Fleet Vice Admiral Syed Arifullah Hussaini menyambut perwakilan angkatan laut dari 36 negara yang berpartisipasi dalam kegiatan itu.
Dia mengatakan, Latma AMAN-17 merupakan kerja sama angkatan laut dunia guna menghadapi ancaman universal yang muncul, baik di laut lepas maupun di wilayah perairan masing-masing negara.
"Pakistan menjadi negara maritim yang bertanggung jawab dalam rangka menjamin keamanan di wilayah yang sangat penting untuk seluruh dunia, yaitu Laut Arab," katanya.
Untuk itu dia berharap bahwa Latihan Multinasional AMAN 2017 akan memberikan berbagai informasi melalui forum yang mengutamakan saling pengertian dan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama, yaitu menjaga perdamaian dan keamanan stabilitas laut internasional. (*)