Tulungagung (Antara Jatim) - Badan Urusan Logistik Subdivisi Regional Tulungagung, Jawa Timur menyediakan lebih dari 500 ton jagung untuk peternak mengantisipasi kelangkaan dan fluktuasi komoditas pangan/pakan tersebut di pasaran.
"Total yang kami sediakan ada 1.500 ton dengan rincian, 500 ton untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Kabupaten Tulungagung dan 1.000 ton lainnya untuk Blitar," kata Kepala Bulog Subdivre Tulungagung Budi Cahyanto di Tulungagung, Senin.
Langkah penyediaan pasokan jagung dalam volume besar itu menurut Budi dilakukan mengantisipasi menurunnya jumlah pasokan di pasaran yang biasanya diikuti kenaikan harga jagung.
"Fenomena la nina yang mengakibatkan hujan berkepanjangan selama kurun setahun terakhir menyebabkan produksi jagung di tingkat petani turun drastis," ujarnya.
Budi menuturkan, operasi pasar (OP) jagung akan digelar hingga menjelang musim panen jagung.
Kata Budi, saat ini sebenarnya di wilayah Tulungagung, Trenggalek dan Blitar ada petani yang memanen jagung, namun volumenya diprediksi kecil sehingga diprediksi tidak dapat mencukupi kebutuhan peternak lokal.
"Menurut informasi yang didapat, untuk jagung lokal tidak dapat mencukupi kebutuhan sehingga kami putuskan menggelar OP jagung ini guna menghindari terjadinya kelangkaan jagung di pasaran," ujarnya.
Budi menambahkan, untuk kualitas jagung yang disediakan oleh bulog dimana kadar air sekitar 11 hingga 14 persen dan baik untuk konsumsi pakan ternak.
Apabila kadar air masih tinggi, akan berdampak pada telur ayam yang dihasilkan.
"Itu dijamin oleh pemerintah kadar 11 persen hingga 14 persen, ini sangat baik untuk konsumsi pakan ternak," katanya.
Budi menjelaskan, harga yang dijual bulog melalui program OP jagung adalah Rp3.895 per kilogram.
Harga tersebut memang terpaut lebih mahal dari harga jagung lokal yang kini di kisaran Rp3.850 per kilogram.
"Harga jagung per-kilonya Rp3.895 diambil di depan pintu gudang bulog, dalam artian sudah terbebas biaya panggul," katanya.(*)
Bulog Tulungagung Sediakan 500 Ton Jagung
Senin, 23 Januari 2017 20:01 WIB
"Menurut informasi yang didapat, untuk jagung lokal tidak dapat mencukupi kebutuhan sehingga kami putuskan menggelar OP jagung ini guna menghindari terjadinya kelangkaan jagung di pasaran," ujarnya.