Situbondo (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mencatat sebanyak 20 orang dari 111 orang pengidap HIV/AIDS meninggal dunia selama tahun 2016.
"Angka kematian pengidap virus mematikan ini meningkat dibandingkan pada 2015," ujar Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Pemkab Situbondo Heryawan di Situbondo, Kamis.
Menurut dia, pada 2015 jumlah pengidap HIV/AIDS memang lebih tinggi, yakni sebanyak 123 orang, akan tetapi jumlah korban meninggal dunia lebih kecil dibanding pada 2016 yang mencapai 20 orang.
Dari 111 penderita HIV/AIDS pada 2016, katanya, 70 persen di antaranya sudah masuk kategori AIDS sedangkan 30 persen lainnya pada stadium HIV. Artinya, kata dia, kesadaran masyarakat untuk memeriksakan dirinya masih kurang sehingga terlambat untuk ditangani dan angka meninggal dunia menjadi tinggi.
"Kalau penularannya yang berpotensi tertinggi masih dari hubungan seks bebas dari adanya bekas lokalisasi Gunung Sampan di Desa Kotakan, Kecamatan Kota dan bekas lokalisasi Bandengan di Kecamatan Panarukan. Untuk penularan lewat jarum suntik ada tapi kecil," katanya menjelaskan.
Ia mengemukakan bahwa pengidap HIV/AIDS tersebar di 17 kecamatan dan penyebaran virus tersebut tertinggi berada pada beberapa kecamatan di kawasan perkotaan.
"Oleh karena itu, kami telah melakukan gerakan "mobile VCT" (voluntary counseling test) atau untuk melakukan pemeriksaan massal HIV/AIDS di tiga wilayah Situbondo, yaitu wilayah timur, tengah, dan barat," ucapnya.
Ia menambahkan, dari data dinas kesehatan jumlah penderita HIV/AIDS sejak 2010 hingga 2016 mencapai 611 orang. (*)