Jember (Antarajatim) - Stok atau persediaan sebagian obat untuk pasien di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Kabupaten Jember, Jawa Timur kosong karena terkendala dari pihak distributor dan beberapa obat tersebut belum terbayar.
"RSD dr Soebandi Jember tidak kehabisan obat, namun ada beberapa obat dan alat kesehatan yang stoknya memang kosong," kata Humas RSD dr Soebandi Jember dr Justina Evy Tyaswati di Jember, Rabu.
Menurutnya kekosongan stok obat dan alat kesehatan itu disebabkan berbagai hal yakni kosong secara nasional, terkendala dari pihak distributor, dan memang ada beberapa obat yang kosong tersebut belum terbayar.
"Kendati stok sebagian obat kosong, pelayanan dan pemberian obat kepada pasien yang membutuhkan di RSD dr Soebandi tetap berjalan normal," ucap dokter yang juga menjadi Koordinator Klinik VCT RSD dr Soebandi Jember itu.
Ia menjelaskan solusinya pihak rumah sakit menggunakan obat pengganti yang fungsinya sama dengan obat yang stoknya kosong tersebut karena ada macam-macam obat yang memiliki fungsi sama, meskipun sebetulnya obat-obat tersebut kurang lebih memiliki efek negatif dan positif.
"Kami berharap stok obat yang kosong kembali normal di RSD dr Soebandi Jember pada bulan Februari atau Maret mendatang," ujarnya menambahkan.
Berdasarkan data Humas RSD dr Soebandi Jember, sejumlah obat yang sampai hari ini kosong di Depo Farmasi Rawat Jalan rumah sakit setempat yakni Miniaspi, isoniazid/pehadoksin, Nitrokaf retard, Klopidogrel tablet, Pioglitazon 15 dan 30, Novomix flexpen (human insulin), Tramadol kapsul, Haloperidol tablet, Betahistin tablet, Stelosi (trifluoroperasin),
Kemudian Hemapo/eprex (human eritopoetin), Eritromisin kapsul, Vitamin b6 tablet, Triheksifenidil, Hct (hidroklorotiazid), Sifrol 0.375 /0.75 (pramipeksol), Leparson (levodopa), Klozapin 25, Norelut (noretisteron), Merlopam (lorazepam), Nopres (fluoxetin), Simvastatin 10 dan 20, Gemfibrosil kapsul, Timolol tetes mata.
Selanjutnya Asetazolamid tablet, Dulcolak (bisakodil) tablet, Parasetamol sirup, Glucosamin kapsul, Vagizol (metronidazol)suppo, Streptomisin injeksi, Kalsium laktas, Alpentin 100 dan 300 (gabapentin), Lenal ace tablet (kalsium asetat), Lansoprazol kapsul, dan untuk obat yg kandungan bahan aktif sejenis juga tidak tersedia.
Sementara Ketua Komisi D DPRD Jember Hafidi Kholis yang sempat melakukan inspeksi mendadak atas habisnya sejumlah stok obat di rumah sakit rujukan di wilayah timur Jawa Timur itu menyayangkan kekosongan sejumlah obat tersebut.
"Stok obat di rumah sakit terbesar di wilayah tapal kuda ini habis yang mengakibatkan sejumlah pasien terpaksa diminta menebus obat dari apotek yang ada di luar rumah sakit," katanya.
Ia mengatakan seharusnya kekosongan stok obat itu tidak perlu terjadi, apabila pihak rumah sakit mampu membuat manajemen yang baik karena obat merupakan kebutuhan yang paling mendasar dari pelayanan kesehatan kepada masyarakat, meskipun saat ini memasuki awal tahun anggaran 2017.
"RSD dr Soebandi sudah menjadi Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) yang memiliki anggaran operasional mencapai Rp160 miliar, sehingga kehabisan stok obat seharusnya tidak perlu terjadi," ucap politisi PKB Jember itu.(*)