Surabaya (Antara Jatim) - Bayi kembar siam dari Probolinggo didiagnosis Omphalopagus (dempet tali pusar) dengan Atresi Ani (tidak punya anus) mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Umum dr Soetomo Surabaya.
Kepala Neonatologi RSUD Dr Soetomo, dr. Agus Harianto SpA(K) Di Surabaya, Jumat mengatakan bayi dengan berat badan 3300 gr dari pasangan Nurul Iman Mustari (38) dan Jumani (32) warga Desa Muneng, Kecamatan Sumberasih, datang dengan kondisi infeksi di daerah tali pusarnya.
"Tadi malam, bayi itu tidak bisa kencing, beraknya tidak lancar. Kemudian saya dengan dr Budi Laraswati, Sp.Rad (K) bersama dr Purwadi, dr Ari dan anastesi merapatkan ini. Ternyata pada saat pemeriksaan itu, bayi ini ada berak. beraknya melalui alat kelaminnya," katanya.
Dia menjelaskan, dengan berak di alat kelamin hal itu menguntungka. Sebab jika tidak ada saluran pembuangannya, baik melalui anus atau saluran itu, maka teroaksa tim dokter akan melakukan emergency.
"Ancaman yang terjadi pada bayi kelainan dempet ini biasanya diikuti dengan kelainan yang lain. Ancaman di tali pusarnya, kemudian bayinya prematur atau kurang bulan, risikonya besar sekali. Kemudian anusnya tidak terbentuk sempurna, bisa jadi infeksi," jelasnya.
Agus mengatakan hari ini sudah dilakukan pemeriksaan echocardiografi oleh dr Mahrus dan ditemukan adanya hipertensi pada bayi yang satu. Dirinya menjelaskan, pada bayi yang satu paru-parunya terkena tekanan darah yang tinggi. itu bisa mengancam gagal nafas dan payah jantung.
"kita berikan obat-obatan. Kemudian siang ini akan dikerjakan pemeriksaan ulrasonografi untuk mencari atau menemukan adanya kelainan-kelainan yang lain oleh dr Budi," katanya
Hal itu dilakukan karena kami ingin tahu pasti anatomis apa yang terjadi di bagian bawah. Dia mengatakan tugas tim dokter saat ini adalah melakukan stabilisasi, mengupayakan bayi tetap bertahan.
Operasi, lanjut dia akan dikerjakan pada waktu berat minimal satu bayi 5 kg. kecuali di dalam masa adaptasi ini ditemukan adanya kelainan-kelainan yang membuat emergency.
"Jadi rencana kita yaitu, pertama membesarkan bayi atau stabilisasi. kedua observasi, apabila ada yang mengancam jiwanya pada salah satu bayi atau keduanya kita akan lakukan tindakan emergency,"
Hari ini juga tim dokter memberikan antibiotika, selain itu nutrisinya karena belum bisa minum maka kita beri protein albumin pada infusnya. kemudian juga diberikan vitamin supaya bisa membantu pencernaan.
dr Budi Laraswati, Sp.Rad (K) mengatakan, diketahui bahwa kedua anak ini ada nyambung di daerah kedua pembuluh darah besar. Pembuluh darah khusus inilah yang nanti akan diperiksa lagi untuk mengetahui berapa diameter, kemudian berapa besarnya pembuluh darah yang menyatu itu.
"Dari pemeriksaan baby gram ini, lain-lainnya baik semua. jadi baik kaki, tangan, tulang-tulang sampai ekstrimitas bawah baik, artinya masing-masing punya sendiri. Kemudian kita lajutkan dengan pemeriksaan USG Abdomen. Jadi dari USG Abdomen ini kita bisa melihat bahwa mereka mempunyai organ-organ di bawah itu masing-masing lengkap," paparnya.
Dia menandaskan, pada dasarnya pemeriksaan yang tim dokter lakukan pada hari ini adalah pemeriksaan dasar untuk mengetahui anatomi bayi kembar siam.
"Tapi untuk mengetahui lebih lanjut pembuluh darahnya seperti apa, nyambungnya seperti apa, jaraknya berapa, dan adakah kelainan-kelainan yang lain itu nanti akan kita periksa lagi dengan pemeriksaan yang lain," pungkasnya. (*)
Kembar Siam dari Probolinggo Dapat Perawatan di RSUD dr Soetomo
Jumat, 23 Desember 2016 17:53 WIB
"Tadi malam, bayi itu tidak bisa kencing, beraknya tidak lancar. Kemudian saya dengan dr Budi Laraswati, Sp.Rad (K) bersama dr Purwadi, dr Ari dan anastesi merapatkan ini. Ternyata pada saat pemeriksaan itu, bayi ini ada berak. beraknya melalui alat kelaminnya," katanya.